Pendidikan merupakan kebutuhan mendasar bagi setiap manusia. Tak hanya untuk mereka yang memiliki kecukupan rezeki, namun juga bagi mereka yang mengalami kesulitan ekonomi.
Namun perkembangan jaman sekarang ini membuat minat baca masyarakat semakin berkurang. Mereka lebih senang berlama-lama di media sosial ataupun ingin mendapatkan informasi yang instant. Padahal meraih pengetahuan lewat membaca sangatlah penting.
Atas kenyataan tersebut, seorang sopir angkot membuat sebuah perpustakaan keliling dalam angkotnya. Bersama dengan sang istri, Elis Ratna Suminar yang menjadi Pustakawati di SDN Cisalak, Muhammad Pian Sopian menambahkan sebuah rak kecil di bagian belakang angkotnya.
“Itu sudah visi misi kami berdua sejak lama, menumbuhkan minat baca. Kalau perpustakaan di angkot ini baru belakangan ini bisa terwujud,” ucap Elis, sebagaimana dikutip dari Detikcom, Senin (17/10/2016).
Sebelumnya, Elis yang menjadi Pustakawati di SDN Cisalak Kecamatan Cangkuang Kabupaten Bandung telah melakukan gebrakan dengan membuat perpustakaan keliling menggunakan sepeda motor. Namun jika musim hujan, ia pun berjalan kaki dengan tumpukan buku di dalam tas ranselnya.
“Kalau musim hujan saya suka jalan kaki, bawa buku-buku bacaannya di ransel atau pakai tas belanjaan,” lanjut Elis.
Kegiatan yang sangat mulia tersebut didukung oleh suami dan sang suami pun memiliki ide untuk ikut terjun secara langsung menjadi perpustakaan keliling lewat angkot yang senantiasa ia kendarai.
“Kata suami saya, kenapa teteh saja yang bergerak. Saya juga mau terlibat, biar masyarakat minat bacanya tinggi,” tutur Elis menirukan sang suami.
Alhasil angkot Pian pun dipasang rak dekat dengan bagian kaca belakang. Beragam buku terpampang di sana mulai dari novel, fiksi ilmiah hingga buku agama. Semua penumpang bisa membacanya secara gratis dan tak perlu memberikan tambahan biaya perjalanan.
Respon masyarakat pun sangat bagus. Kini para penumpang yang ingin naik ke angkot Pian semakin banyak. Selain menambah wawasan, kemacetan yang seringkali terjadi pun seakan tak terasa.
Agar tidak membuat para penumpang bosan, buku yang terpampang di rak angkot itu pun diganti setiap harinya.
Dari penuturan Elis, semua buku yang ada di angkot suaminya merupakan koleksi pribadi mereka berdua yang berjumlah 80-an. Selain itu ada juga buku yang dipinjam dari sekolah tempat Elis bertugas.
“Kebetulan Kepala Sekolah di SDN Cisalak satu visi dengan saya,” tambahnya.
Harapan Elis dan suami kini ingin bisa menambah koleksi buku bacaan agar masyarakat semakin gemar membaca dan tentunya semakin berpendidikan.
“Kami berdua merasakan bagaimana pedihnya dunia pendidikan, sulit sekolah karena tidak ada biaya. Kami tidak bisa membantu orang-orang dengan uang, karena itu kami membantu lewat buku-buku. Kami ingin meningkatkan minat baca orang-orang agar wawasannya makin luas, makin kreatif dan cerdas,” pungkasnya.
Namun perkembangan jaman sekarang ini membuat minat baca masyarakat semakin berkurang. Mereka lebih senang berlama-lama di media sosial ataupun ingin mendapatkan informasi yang instant. Padahal meraih pengetahuan lewat membaca sangatlah penting.
Atas kenyataan tersebut, seorang sopir angkot membuat sebuah perpustakaan keliling dalam angkotnya. Bersama dengan sang istri, Elis Ratna Suminar yang menjadi Pustakawati di SDN Cisalak, Muhammad Pian Sopian menambahkan sebuah rak kecil di bagian belakang angkotnya.
“Itu sudah visi misi kami berdua sejak lama, menumbuhkan minat baca. Kalau perpustakaan di angkot ini baru belakangan ini bisa terwujud,” ucap Elis, sebagaimana dikutip dari Detikcom, Senin (17/10/2016).
Sebelumnya, Elis yang menjadi Pustakawati di SDN Cisalak Kecamatan Cangkuang Kabupaten Bandung telah melakukan gebrakan dengan membuat perpustakaan keliling menggunakan sepeda motor. Namun jika musim hujan, ia pun berjalan kaki dengan tumpukan buku di dalam tas ranselnya.
“Kalau musim hujan saya suka jalan kaki, bawa buku-buku bacaannya di ransel atau pakai tas belanjaan,” lanjut Elis.
Kegiatan yang sangat mulia tersebut didukung oleh suami dan sang suami pun memiliki ide untuk ikut terjun secara langsung menjadi perpustakaan keliling lewat angkot yang senantiasa ia kendarai.
“Kata suami saya, kenapa teteh saja yang bergerak. Saya juga mau terlibat, biar masyarakat minat bacanya tinggi,” tutur Elis menirukan sang suami.
Alhasil angkot Pian pun dipasang rak dekat dengan bagian kaca belakang. Beragam buku terpampang di sana mulai dari novel, fiksi ilmiah hingga buku agama. Semua penumpang bisa membacanya secara gratis dan tak perlu memberikan tambahan biaya perjalanan.
Respon masyarakat pun sangat bagus. Kini para penumpang yang ingin naik ke angkot Pian semakin banyak. Selain menambah wawasan, kemacetan yang seringkali terjadi pun seakan tak terasa.
Agar tidak membuat para penumpang bosan, buku yang terpampang di rak angkot itu pun diganti setiap harinya.
Dari penuturan Elis, semua buku yang ada di angkot suaminya merupakan koleksi pribadi mereka berdua yang berjumlah 80-an. Selain itu ada juga buku yang dipinjam dari sekolah tempat Elis bertugas.
“Kebetulan Kepala Sekolah di SDN Cisalak satu visi dengan saya,” tambahnya.
Harapan Elis dan suami kini ingin bisa menambah koleksi buku bacaan agar masyarakat semakin gemar membaca dan tentunya semakin berpendidikan.
“Kami berdua merasakan bagaimana pedihnya dunia pendidikan, sulit sekolah karena tidak ada biaya. Kami tidak bisa membantu orang-orang dengan uang, karena itu kami membantu lewat buku-buku. Kami ingin meningkatkan minat baca orang-orang agar wawasannya makin luas, makin kreatif dan cerdas,” pungkasnya.
Baca Juga: Gemarkan Anak Membaca, Tentara Ini Ubah Motornya Menjadi Perpustakaan Keliling