Masjid yang ada di Indonesia tak hanya menyajikan bentuk yang besar dan megah, namun juga unik. Salah satunya adalah masjid yang berada di kedalaman 1.760 meter perut bumi.
Masjid bernama Masjid Baabul Munawwar ini terletak di Papua, tepatnya di area pertambangan PT Freeport Papua. Meski di dalam perut bumi, areanya cukup luas karena bisa menampung jamaah sebanyak 250 orang.
Memang, masjid yang berada di bawah daerah Tembagapura, Timika Papua ini sengaja dibuat untuk para karyawan muslim agar tetap bisa melaksanakan ibadah shalat dengan mudah.
Menurut kabar, masjid tersebut masih belum lama dibuat, tepatnya diresmikan pada bulan Juni lalu. Selain Masjid Baabul Munawwar, di sampingnya terdapat Gereja Oikumene Soteria untuk umat Kristen yang bekerja di pertambangan.
Peletakan kedua tempat ibadah tersebut yang berdampingan di dalam perut bumi memang sengaja atas usulan para pekerja sebagai sebuah simbol toleransi.
Adapun pembuatan masjid ini diarsiteki oleh lulusan Bina Nusantara bernama Alexander Mone. Sementara untuk strukturnya dikerjakan oleh Andrew Parhusip yang merupakan lulusan ITB.
Mengingat letaknya yang berada di perut bumi, maka dipasang juga alat untuk menyedot udara kotor keluar menuju permukaan. Dengan demikian suasana di dalam masjid pun tetap nyaman.
Baca Juga:
Masjid bernama Masjid Baabul Munawwar ini terletak di Papua, tepatnya di area pertambangan PT Freeport Papua. Meski di dalam perut bumi, areanya cukup luas karena bisa menampung jamaah sebanyak 250 orang.
Memang, masjid yang berada di bawah daerah Tembagapura, Timika Papua ini sengaja dibuat untuk para karyawan muslim agar tetap bisa melaksanakan ibadah shalat dengan mudah.
Menurut kabar, masjid tersebut masih belum lama dibuat, tepatnya diresmikan pada bulan Juni lalu. Selain Masjid Baabul Munawwar, di sampingnya terdapat Gereja Oikumene Soteria untuk umat Kristen yang bekerja di pertambangan.
Peletakan kedua tempat ibadah tersebut yang berdampingan di dalam perut bumi memang sengaja atas usulan para pekerja sebagai sebuah simbol toleransi.
Adapun pembuatan masjid ini diarsiteki oleh lulusan Bina Nusantara bernama Alexander Mone. Sementara untuk strukturnya dikerjakan oleh Andrew Parhusip yang merupakan lulusan ITB.
Mengingat letaknya yang berada di perut bumi, maka dipasang juga alat untuk menyedot udara kotor keluar menuju permukaan. Dengan demikian suasana di dalam masjid pun tetap nyaman.
Baca Juga:
- Aneh, Di Masjid Jin Ini Sering Terdengar Lantunan Dzikir, Tapi Tak Ada Orang Di Dalamnya
- Ini Masjid Si Pitung Yang Menjadi Legenda Betawi, Yuk Intip Bagian Dalamnya!
- Masjid Ini Punya Lubang Yang Bisa Digunakan Untuk Mendengar Suara Adzan Dari Masjidil Haram Makkah