Memiliki keterbatasan fisik berupa kebutaan atau lumpuh memang menjadi salah satu alasan untuk mengemis atau meminta-minta. Orang yang melihatnya pun akan iba dan berusaha untuk memberikan perlakuan istimewa kepada mereka yang mengalami kondisi tersebut.
Namun prinsip hidup seperti itu tidak nampak pada seorang tunanetra yang sehari-hari berjualan koran demi menghidupi diri dan keluarganya ini. Meski tidak bisa melihat, ia enggan untuk menjadikan keterbatasannya tersebut sebagai alasan untuk mengemis kepada orang lain. Bahkan ia lebih memilih menjadi seorang penjual koran dibandingkan harus mengemis.
Kisah penjual koran buta ini diunggah oleh seorang netizen bernama Farid Budi Prabowo pada hari Sabtu (27/8/2016) di media sosial Facebook.
Pertemuannya dengan sosok penjual koran tersebut terjadi di sebuah kereta api Commuter Line dimana Farid mengambil dua buah gambar laki-laki itu dalam waktu yang berbeda.
Tampak pada foto pertama ia berdiri bersama-sama dengan penumpang lainnya lantaran kereta penuh sesak. Sementara di foto kedua, ia memilih duduk di lantai dengan beralaskan koran jualannya dan membawa sebuah tas ransel hitam di depannya.
Dalam unggahannya, Farid menuturkan bahwa penjual koran buta tersebut senantiasa menaiki kereta api Commuter Line setiap hari sebelum pukul 6 pagi di Stasiun Depok dan kembali ke Stasiun tersebut pukul 6 sore.
“Konon dia berjualan koran di sekitar stasiun Gambir, belilah korannya meski anda tak suka membaca. Karena dia menolak mengemis meskipun memiliki kondisi strategis,” tulis Farid.
Yang membuat kagum dari sosok penjual koran ini adalah ia enggan untuk dikasihani ketika salah seorang penumpang menawarinya duduk di kursi.
“Mungkin karena dia merasa kekurangannya memang bukan untuk belas kasihan,” lanjutnya.
Karena postingan Farid tersebut, sejumlah sahabat dan rekannya pun ikut berkomentar yang kebanyakan mendoakan agar usaha penjual koran tunanetra itu diberkahi.
Salah satunya seperti akun Wijayanthie yang menulis, “Semoga setiap langkah dan niat jadi berkah ya pak.”
Sementara akun Madina Bunga Lily berkomentar, “Semoga berkah Allah SWT selalu menyertai beliau.”
Bahkan seorang netizen bernama Bunda Mano Diensiel mengaku mengetahui nama dan kisah dari penjual koran tersebut.
“Aku kenal orang ini, dia memang sejak usia muda sudah berdagang koran keliling dulu masih sekitar daerah senen, kwitang dan kalipasir. Kita biasa memanggilnya Bang Anen. Semangat Bang Anen!!”
Baca Juga:
Namun prinsip hidup seperti itu tidak nampak pada seorang tunanetra yang sehari-hari berjualan koran demi menghidupi diri dan keluarganya ini. Meski tidak bisa melihat, ia enggan untuk menjadikan keterbatasannya tersebut sebagai alasan untuk mengemis kepada orang lain. Bahkan ia lebih memilih menjadi seorang penjual koran dibandingkan harus mengemis.
Kisah penjual koran buta ini diunggah oleh seorang netizen bernama Farid Budi Prabowo pada hari Sabtu (27/8/2016) di media sosial Facebook.
Pertemuannya dengan sosok penjual koran tersebut terjadi di sebuah kereta api Commuter Line dimana Farid mengambil dua buah gambar laki-laki itu dalam waktu yang berbeda.
Tampak pada foto pertama ia berdiri bersama-sama dengan penumpang lainnya lantaran kereta penuh sesak. Sementara di foto kedua, ia memilih duduk di lantai dengan beralaskan koran jualannya dan membawa sebuah tas ransel hitam di depannya.
Dalam unggahannya, Farid menuturkan bahwa penjual koran buta tersebut senantiasa menaiki kereta api Commuter Line setiap hari sebelum pukul 6 pagi di Stasiun Depok dan kembali ke Stasiun tersebut pukul 6 sore.
“Konon dia berjualan koran di sekitar stasiun Gambir, belilah korannya meski anda tak suka membaca. Karena dia menolak mengemis meskipun memiliki kondisi strategis,” tulis Farid.
Yang membuat kagum dari sosok penjual koran ini adalah ia enggan untuk dikasihani ketika salah seorang penumpang menawarinya duduk di kursi.
“Mungkin karena dia merasa kekurangannya memang bukan untuk belas kasihan,” lanjutnya.
Karena postingan Farid tersebut, sejumlah sahabat dan rekannya pun ikut berkomentar yang kebanyakan mendoakan agar usaha penjual koran tunanetra itu diberkahi.
Salah satunya seperti akun Wijayanthie yang menulis, “Semoga setiap langkah dan niat jadi berkah ya pak.”
Sementara akun Madina Bunga Lily berkomentar, “Semoga berkah Allah SWT selalu menyertai beliau.”
Bahkan seorang netizen bernama Bunda Mano Diensiel mengaku mengetahui nama dan kisah dari penjual koran tersebut.
“Aku kenal orang ini, dia memang sejak usia muda sudah berdagang koran keliling dulu masih sekitar daerah senen, kwitang dan kalipasir. Kita biasa memanggilnya Bang Anen. Semangat Bang Anen!!”
Baca Juga:
- Meski Memiliki Keterbatasan Fisik, Prinsip Pasangan Suami Istri Ini Patut Dijadikan Contoh
- Meski Tak Punya Dua Tangan, Ustad Ini Mampu Mengajar Di Dua Madrasah Dalam Sehari
- Tak Miliki Tangan Dan Kaki, Pemuda Ini Tetap Rajin Shalat Berjamah Dan Ajar Anak Mengaji