Pada hari Rabu, 21 September 2016, banjir telah memporak porandakan infrastruktur maupun berbagai bangunan yang ada di Kabupaten Garut, terutama yang terletak di sekitar sungai Cimanuk.
Namun ternyata ada kebesaran Allah yang jelas terlihat dalam kejadian tersebut dimana sebuah bangunan pesantren tetap berdiri kokoh dan tidak tersentuh banjir sedikit pun.
Pesantren bernama Ponpes Salafi Al Qodar ini tepat berada di bibir sungai CImanuk atau sekitar 10 meter dari sungai. Terletak di Kampung Lebak Siuh Kelurahan Muara Sanding, Kecamatan Garut Kota, bangunan yang menjadi tempat para santri menuntut ilmu ini benar-benar membuat heran masyarakat.
Hal ini dikarenakan infrastruktur yang kuat sekalipun seperti jembatan yang menghubungkan ke pesantren tersebut justru ambuk tergerus derasnya banjir. Sementara pesantren yang hanya menggunakan dinding dari kayu tersebut tidak terkena imbasnya.
“Berkat pertolongan Allah SWT, pesantren kami tidak tersentuh bencana banjir bandang sungai Cimanuk,” ucap KH Abdul Qadar Rusman selaku pendiri Ponpes Al Qodar, sebagaimana dikutip dari Poros Garut, Rabu (21/9/2016).
Pendiri sekaligus pemimpin ponpes tersebut juga menghimbau agar kejadian yang menimpa daerah Garut bisa disikapi dengan bijak dengan menjaga lingkungan sekitar.
“Allah sedang menegur kita dan pasti ada hikmahnya agar kita peduli terhadap alam, terutama untuk menjaga dan melestarikan lingkungan hidup, menggalakkan reboisasi agar hutan tetap rimbun dan ijo-ijo royo ” tuturnya.
Tak lupa ia juga berpesan agar kejadian tersebut bisa menjadi sarana mendekatkan diri kepada Sang Pencipta lewat merenungi surat Thaha ayat 23.
“Untuk Kami perlihatkan kepadamu sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Kami yang sangat besar.” pungkasnya.
Ponpes Al Qodar tepat berada di bibir sungai Cimanuk Garut (Poros Garut) |
Pesantren bernama Ponpes Salafi Al Qodar ini tepat berada di bibir sungai CImanuk atau sekitar 10 meter dari sungai. Terletak di Kampung Lebak Siuh Kelurahan Muara Sanding, Kecamatan Garut Kota, bangunan yang menjadi tempat para santri menuntut ilmu ini benar-benar membuat heran masyarakat.
Hal ini dikarenakan infrastruktur yang kuat sekalipun seperti jembatan yang menghubungkan ke pesantren tersebut justru ambuk tergerus derasnya banjir. Sementara pesantren yang hanya menggunakan dinding dari kayu tersebut tidak terkena imbasnya.
“Berkat pertolongan Allah SWT, pesantren kami tidak tersentuh bencana banjir bandang sungai Cimanuk,” ucap KH Abdul Qadar Rusman selaku pendiri Ponpes Al Qodar, sebagaimana dikutip dari Poros Garut, Rabu (21/9/2016).
Pendiri sekaligus pemimpin ponpes tersebut juga menghimbau agar kejadian yang menimpa daerah Garut bisa disikapi dengan bijak dengan menjaga lingkungan sekitar.
“Allah sedang menegur kita dan pasti ada hikmahnya agar kita peduli terhadap alam, terutama untuk menjaga dan melestarikan lingkungan hidup, menggalakkan reboisasi agar hutan tetap rimbun dan ijo-ijo royo ” tuturnya.
Tak lupa ia juga berpesan agar kejadian tersebut bisa menjadi sarana mendekatkan diri kepada Sang Pencipta lewat merenungi surat Thaha ayat 23.
“Untuk Kami perlihatkan kepadamu sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Kami yang sangat besar.” pungkasnya.
Baca Juga: Garut Dihantam Banjir Bandang, 20 Orang Meninggal Dunia Ratusan Orang Hilang