Nasib naas menimpa seorang ustadzah bernama Rika Novita yang harus meninggal di jalan lantaran berjibaku melawan begal yang saat itu hendak merampas tasnya.
Kejadian yang berlangsung di Samarinda Ulu Kalimantan Timur tepat pada Jum’at dini hari (2/9/2016) tersebut bermula ketika ustadzah Rika keluar dari rumahnya bersama dengan sang anak menggunakan sepeda motor. Tanpa diduga, seorang begal tengah membuntuti ustadzah Rika sejak dari rumah. Ketika melintas di Flyover Air Hitam, barulah ia dipepet oleh begal yang berusaha menarik tas miliknya.
Kondisi jalanan yang masih sepi tersebut membuat ustadzah Rika tak mampu meminta tolong kepada siapapun. Alhasil ia berusaha melawan tarikan begal itu sehingga Rika terjatuh dari motor dan kepalanya terbentur aspal. Kepala ustadzah itu pun bercucuran darah, sedangkan anaknya hanya mengalami luka lecet di bagian tangan dan kaki.
Begal yang tidak memiliki hati nurani itu pun tetap mengambil tas korban dan langsung kabur ke arah Jalan Juanda.
Tepat pukul 06.00 WITA, Zul Asman selaku suami dari ustadzah Rika mendapatkan telepon mengenai kejadian yang menimpa istri dan anaknya. Zul kemudian langsung menuju Rumah Sakit AW Syahranie setelah mengetahui bahwa istrinya sudah dibawa ke rumah sakit tersebut.
Ketika sampai di rumah sakit, ustadzah Rika pun dinyatakan telah meninggal dunia akibat pendarahan di kepala yang cukup hebat.
“Saya sangat terpukul mendengar kabar itu,” ucap Zul, sebagaimana dikutip dari Samarinda Pos, Jumat (2/9/2016).
Meski demikian, Zul bersyukur putrinya yang bernama Mutia masih hidup dan hanya mengalami luka lecet yang tidak terlalu parah.
“Putri saya selamat. Tapi tangan dan kakinya luka-luka,” lanjutnya.
Dari keterangan putrinya, diketahui bahwa pembegal tersebut mengenakan penutup mulut saat merampas ustadzah Rika.
“Kata Mutia dia cuma satu orang," ucap suami dari guru senior sekaligus pendiri Yayasan Cordova Samarinda tersebut.
Kini pihak kepolisian tengah mendalami kasus itu dan berupaya secepat mungkin mendapatkan hasilnya.
Almarhumah ustadzah Rika dan keluarga |
Kondisi jalanan yang masih sepi tersebut membuat ustadzah Rika tak mampu meminta tolong kepada siapapun. Alhasil ia berusaha melawan tarikan begal itu sehingga Rika terjatuh dari motor dan kepalanya terbentur aspal. Kepala ustadzah itu pun bercucuran darah, sedangkan anaknya hanya mengalami luka lecet di bagian tangan dan kaki.
Begal yang tidak memiliki hati nurani itu pun tetap mengambil tas korban dan langsung kabur ke arah Jalan Juanda.
Tepat pukul 06.00 WITA, Zul Asman selaku suami dari ustadzah Rika mendapatkan telepon mengenai kejadian yang menimpa istri dan anaknya. Zul kemudian langsung menuju Rumah Sakit AW Syahranie setelah mengetahui bahwa istrinya sudah dibawa ke rumah sakit tersebut.
Ketika sampai di rumah sakit, ustadzah Rika pun dinyatakan telah meninggal dunia akibat pendarahan di kepala yang cukup hebat.
“Saya sangat terpukul mendengar kabar itu,” ucap Zul, sebagaimana dikutip dari Samarinda Pos, Jumat (2/9/2016).
Meski demikian, Zul bersyukur putrinya yang bernama Mutia masih hidup dan hanya mengalami luka lecet yang tidak terlalu parah.
“Putri saya selamat. Tapi tangan dan kakinya luka-luka,” lanjutnya.
Dari keterangan putrinya, diketahui bahwa pembegal tersebut mengenakan penutup mulut saat merampas ustadzah Rika.
“Kata Mutia dia cuma satu orang," ucap suami dari guru senior sekaligus pendiri Yayasan Cordova Samarinda tersebut.
Kini pihak kepolisian tengah mendalami kasus itu dan berupaya secepat mungkin mendapatkan hasilnya.
Baca Juga: Begal Merajalela, Tanda Akhir Zaman?