Ekonomi saat ini yang terbilang sulit tidak menyurutkan seseorang untuk menebar kebaikan. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh Waroeng Murah Wong Solo (WM Solo) yang memberikan menu murah namun bergizi dan komplit. Dengan hanya 2 ribu rupiah, para pembeli bisa mendapatkan nasi dengan lauk berupa daging ayam atau ikan, sayur dan aneka gorengan.
WM Solo sendiri telah berdiri pada tahun 2012 dimana yang menjadi pencetusnya adalah Muhammad Nur Syawaludin (34 tahun) dan istrinya serta beberapa teman. Dengan konsep awal bersedekah nasi tiga kali dalam sepekan, gerakan sosial ini pun berkembang seiring diunggahnya aksi tersebut di media sosial.
“Awalnya tahun 2012, saya sama istri dan beberapa teman rutin bagi nasi tiga kali sepekan. Tiap action masuk medsos. Kemudian ada orang Jakarta suka dengan kegiatan kami. Dipinjemin mobil boks,” ucap Muhammad Nur Syawaludin, sebagaimana dikutip dari Solo Pos, Sabtu (10/9/2016).
Donatur itu pun berucap jika gerakan sosial tersebut mampu bertahan lebih dari setahun, maka mobil boks itu akan dihibahkan. Melihat peluang tersebut, Nur kemudian mencari cara agar kegiatan sosial ini bisa bertahan. Akhirnya ia pun mengajukan proposal untuk membuat sebuah penjualan makanan namun sangat murah sebagai ganti dari sedekah nasi dahulu.
Dengan brand Waroeng Murah Wong Solo, kini gerakan tersebut sudah memiliki anggota 15 orang.
“Awalnya kami berjualan setiap hari, saat masih percobaan kami mematok harga 1000 rupiah dan ludes dalam sekejap,” tuturnya.
Kini WM Solo hanya berjualan dari Senin hingga Kamis dan jumlah bungkus nasi yang dijual adalah 300 bungkus perhari. Sementara untuk harganya hanya dikenakan 2000 rupiah untuk paket nasi komplit.
Adapun tempat jualannya, WM Solo hanya berjualan di satu tempat dalam satu hari. Itu pun dilakukan survei terlebih dahulu untuk mengetahui daerah yang mayoritas berpenduduk miskin.
“Jualannya satu hari satu tempat, beberapa lokasinya seperti Pringgolayan, Gilingan, Semanggi dan Nusukan,” ucap Nur yang juga menjadi pemilik dari showroom motor bekas.
Hasil pendapatan yang diterima nantinya akan digunakan untuk kegiatan sosial lain. Salah satunya seperti membagikan nasi bungkus dan teh hangat setiap sabtu malam di Kota Solo bersama dengan komunitas lainnya. Tentu saja sasarannya adalah kalangan dhuafa dan para pencari kerja jalanan di malam hari.
“Selain donatur rutin, kami juga menyebarkan celengan warung murah, mirip seperti kotak sumbangan yang kami sebar di beberapa tempat ramai,” terangnya.
Ia dan rekan-rekannya berharap agar kegiatan seperti ini bisa mengurangi jumlah pengemis dan mampu menggalakkan gemar bersedekah.
“Jangan menunggu untuk diajak berbuat baik, tapi carilah kesempatan untuk berbuat baik serta mengajak orang lain berbuat baik,” pungkasnya.
Baca Juga:
Ibu-ibu sedang membeli nasi bungkus super murah (Facebook/WM Solo) |
“Awalnya tahun 2012, saya sama istri dan beberapa teman rutin bagi nasi tiga kali sepekan. Tiap action masuk medsos. Kemudian ada orang Jakarta suka dengan kegiatan kami. Dipinjemin mobil boks,” ucap Muhammad Nur Syawaludin, sebagaimana dikutip dari Solo Pos, Sabtu (10/9/2016).
Donatur itu pun berucap jika gerakan sosial tersebut mampu bertahan lebih dari setahun, maka mobil boks itu akan dihibahkan. Melihat peluang tersebut, Nur kemudian mencari cara agar kegiatan sosial ini bisa bertahan. Akhirnya ia pun mengajukan proposal untuk membuat sebuah penjualan makanan namun sangat murah sebagai ganti dari sedekah nasi dahulu.
Dengan brand Waroeng Murah Wong Solo, kini gerakan tersebut sudah memiliki anggota 15 orang.
“Awalnya kami berjualan setiap hari, saat masih percobaan kami mematok harga 1000 rupiah dan ludes dalam sekejap,” tuturnya.
Pencetus ide Gerakan Sosial WM Solo (Facebook/WM Solo/JIBI Photo) |
Adapun tempat jualannya, WM Solo hanya berjualan di satu tempat dalam satu hari. Itu pun dilakukan survei terlebih dahulu untuk mengetahui daerah yang mayoritas berpenduduk miskin.
“Jualannya satu hari satu tempat, beberapa lokasinya seperti Pringgolayan, Gilingan, Semanggi dan Nusukan,” ucap Nur yang juga menjadi pemilik dari showroom motor bekas.
Hasil pendapatan yang diterima nantinya akan digunakan untuk kegiatan sosial lain. Salah satunya seperti membagikan nasi bungkus dan teh hangat setiap sabtu malam di Kota Solo bersama dengan komunitas lainnya. Tentu saja sasarannya adalah kalangan dhuafa dan para pencari kerja jalanan di malam hari.
“Selain donatur rutin, kami juga menyebarkan celengan warung murah, mirip seperti kotak sumbangan yang kami sebar di beberapa tempat ramai,” terangnya.
Ia dan rekan-rekannya berharap agar kegiatan seperti ini bisa mengurangi jumlah pengemis dan mampu menggalakkan gemar bersedekah.
“Jangan menunggu untuk diajak berbuat baik, tapi carilah kesempatan untuk berbuat baik serta mengajak orang lain berbuat baik,” pungkasnya.
Baca Juga:
- Berkah Rajin Sedekah, Kakek 92 Tahun Ini Mendapat Rezeki Yang Tidak Disangka-Sangka
- Bantu Kaum Dhuafa, Warung Ikhlas Ini Jual 100 Bungkus Nasi Dalam 45 Menit. Ini Yang Dilakukannya
- Demi Bantu Kaum Dhuafa, Mualaf Tampan Ini Rela Jual Donat Dengan Harga Yang Sangat Murah