Kebencian terhadap islam saat ini kian marak dan bahkan dianggap telah brutal. Seperti halnya yang terjadi baru-baru ini dimana seorang muslimah dibakar hidup-hidup tepat di depan sebuah butik ternama di Manhattan New York.
Dilansir dari Independent, Selasa (13/9/2016), pembakaran terhadap seorang muslimah berumur 36 tahun tersebut diduga lantaran ia mengenakan baju syar’i seperti gamis yang ditambah dengan jilbab.
Dari penuturan kepolisian diketahui bahwa saat kejadian, seorang pria sedang berada tepat di samping wanita tersebut dan sembari memegang sebuah pemantik api. Ia pun langsung kabur setelah api tersebut menyambar seluruh tubuh sang muslimah.
Kejadian tersebut bertepatan dengan peringatan 15 tahun tragedi 9/11 dan terjadi di depan toko Valentino di Fifth Avenue. Meski sudah mengenali ciri-ciri pelakunya, namun pihak kepolisian belum menangkap sang pelaku.
Sementara itu Jubir Dewan Hubungan AS-Islam Ibrahim Hooper mengatakan bahwa kebencian terhadap islam kian marak beberapa tahun terakhir.
“Saya jelas khawatir karena sentimen islamphobia di tengah masyarakat kita menunjukkan gejala peningkatan. Hal ini berdasarkan lonjakan hate crime di seluruh negeri dan insiden kebencian dalam beberapa hari terakhir dan sepanjang tahun lalu,” ucapnya.
Sebelumnya islamphobia juga terjadi di Brooklyn dan yang menjadi korban adalah dua orang muslimah yang sedang mendorong kereta bayinya. Tiba-tiba seseorang mendatangi dan mendorong kereta tersebut. Tak hanya itu saja, ia juga melontarkan kata-kata sentimen dan menyuruh kedua muslimah tersebut pergi dari Amerika.
Diketahui bahwa pelakunya merupakan seorang wanita bernama Emirjeta Xhelili (32 tahun). Sebelumnya ia berusaha melepaskan jilbab kedua muslimah tersebut dan memukul kepala mereka. Setelah itu ia berusaha membalikkan kereta dan menyerang bayi yang malang tersebut.
Meski kedua muslimah dan bayinya tidak mengalami luka yang cukup parah, Xhelili tetap ditahan atas kasus pelecehan dan penganiayaan pada anak. Ia pun dituntut jaminan sebesar 50 ribu dollar dan menjalani masa sidang.
Baca Juga:
Dilansir dari Independent, Selasa (13/9/2016), pembakaran terhadap seorang muslimah berumur 36 tahun tersebut diduga lantaran ia mengenakan baju syar’i seperti gamis yang ditambah dengan jilbab.
Dari penuturan kepolisian diketahui bahwa saat kejadian, seorang pria sedang berada tepat di samping wanita tersebut dan sembari memegang sebuah pemantik api. Ia pun langsung kabur setelah api tersebut menyambar seluruh tubuh sang muslimah.
Kejadian tersebut bertepatan dengan peringatan 15 tahun tragedi 9/11 dan terjadi di depan toko Valentino di Fifth Avenue. Meski sudah mengenali ciri-ciri pelakunya, namun pihak kepolisian belum menangkap sang pelaku.
Sementara itu Jubir Dewan Hubungan AS-Islam Ibrahim Hooper mengatakan bahwa kebencian terhadap islam kian marak beberapa tahun terakhir.
“Saya jelas khawatir karena sentimen islamphobia di tengah masyarakat kita menunjukkan gejala peningkatan. Hal ini berdasarkan lonjakan hate crime di seluruh negeri dan insiden kebencian dalam beberapa hari terakhir dan sepanjang tahun lalu,” ucapnya.
Sebelumnya islamphobia juga terjadi di Brooklyn dan yang menjadi korban adalah dua orang muslimah yang sedang mendorong kereta bayinya. Tiba-tiba seseorang mendatangi dan mendorong kereta tersebut. Tak hanya itu saja, ia juga melontarkan kata-kata sentimen dan menyuruh kedua muslimah tersebut pergi dari Amerika.
Diketahui bahwa pelakunya merupakan seorang wanita bernama Emirjeta Xhelili (32 tahun). Sebelumnya ia berusaha melepaskan jilbab kedua muslimah tersebut dan memukul kepala mereka. Setelah itu ia berusaha membalikkan kereta dan menyerang bayi yang malang tersebut.
Meski kedua muslimah dan bayinya tidak mengalami luka yang cukup parah, Xhelili tetap ditahan atas kasus pelecehan dan penganiayaan pada anak. Ia pun dituntut jaminan sebesar 50 ribu dollar dan menjalani masa sidang.
Baca Juga:
- Aniaya Wanita Bercadar, Perilaku Pria Ini Membuat Umat Islam Geram
- Hanya Karena Pakai Cadar, Dua Pria Serang Dan Tendang Perut Muslimah Yang Sedang Hamil
- Siswa Ini Dipaksa Akui Sebagai Teroris Dan Akan Meledakkan Pagar Sekolah Oleh Asisten Kepala Sekolahnya