Hingga hari ini 20/08, Kasus jamaah haji yang tersesat di Masjidil Haram dan tak tahu arah menuju pemondokannya banyak ditemukan oleh petugas Sektor Khusus Masjidil Haram. Untungnya banyak jamaah haji yang bertemu dengan para petugas hingga kasus jamaah tersesat bisa cepat diatasi.
"Jamaah tersesat atau salah jalan banyak jumlahnya, karena bisa satu rombongan, setengah rombongan, atau sendirian, mereka akan langsung diarahkan (menuju ke terminal bus rute pemondokannya)," kata Kepala Sektor Khusus Masjidil Haram Ali Nurokhim, Jumat 19 Agusutus 2016.
Saking banyaknya tersesat usai beribadah di Masjidil Haram, Ali sampai lupa berapa jumlahnya. Yang jelas, dia sampai harus turun tangan sendiri membimbing jamaah haji yang terpisah dari rombongannya, untuk menyelesaikan ibadah tawaf-nya.
"Untuk kasus jamaah haji yang fisiknya lemah, tadi ada kasus jamaah stroke, mereka akan ditangani dokter di sektor khusus, sai baru 4 putaran, lalu kami cari kursi roda untuk selesaikan sai, kemudian diantar ke pemondokannya," tuturnya.
Ali menceritakan, ada juga kasus jamaah haji sebelum masuk Masjidil Haram sudah terpisah dari rombongannya. Sehingga di amalah sibuk untuk mencari rombongannya, bukan melakukan rangkaian ibadah umroh wajib.
"Kebetulan kedapatan petugas, ditemani tawaf keduanya sudah berusia lanjut, usai sholat subuh dikawal anggota seksus thawaf, kemudian kita antar sai, setelah selesai kita antar ke terminal arah pemondokannya," terangnya.
Tim Media Center Haji (MCH) sendiri pernah mendapati dua jamaah haji yang tersesat usai shalat Jumat di Masjidil Haram. Keduanya lalu di antar menuju terminal bus untuk pulang ke pemondokannya.
Fakta bahwa banyak jamaah haji tersesat di Masjidil Haram sudah diperkirakan sebelumnya. Oleh karenanya, PPIH Arab Saudi membentuk Sektor khusus Masjidil Haram. Tugas utamanya adalah melindungi jamaah haji dan membantu mereka yang tersesat.
Tim sektor Masjidil Haram ini terdiri dari 15 anggota TNI-Polri dibantu petugas tenaga musiman, driver, serta petugas kesehatan. Mereka akan terus beroperasi selama 24 jam nonstop dengan sistem kerja shift.
Perlu diketahui jamaah haji Indonesia baru dua hari berada di Makkah. Tepat pada Rabu, 17 Agusutus 2016, pukul 23.50 WAS, kloter pertama jamaah haji Indonesia tiba di pemondokannya di sektor 1 di wilayah Mahbas Jin, Makkah.
Foto Masjidil Haram Terbaru |
"Jamaah tersesat atau salah jalan banyak jumlahnya, karena bisa satu rombongan, setengah rombongan, atau sendirian, mereka akan langsung diarahkan (menuju ke terminal bus rute pemondokannya)," kata Kepala Sektor Khusus Masjidil Haram Ali Nurokhim, Jumat 19 Agusutus 2016.
Saking banyaknya tersesat usai beribadah di Masjidil Haram, Ali sampai lupa berapa jumlahnya. Yang jelas, dia sampai harus turun tangan sendiri membimbing jamaah haji yang terpisah dari rombongannya, untuk menyelesaikan ibadah tawaf-nya.
"Untuk kasus jamaah haji yang fisiknya lemah, tadi ada kasus jamaah stroke, mereka akan ditangani dokter di sektor khusus, sai baru 4 putaran, lalu kami cari kursi roda untuk selesaikan sai, kemudian diantar ke pemondokannya," tuturnya.
Ali menceritakan, ada juga kasus jamaah haji sebelum masuk Masjidil Haram sudah terpisah dari rombongannya. Sehingga di amalah sibuk untuk mencari rombongannya, bukan melakukan rangkaian ibadah umroh wajib.
"Kebetulan kedapatan petugas, ditemani tawaf keduanya sudah berusia lanjut, usai sholat subuh dikawal anggota seksus thawaf, kemudian kita antar sai, setelah selesai kita antar ke terminal arah pemondokannya," terangnya.
Tim Media Center Haji (MCH) sendiri pernah mendapati dua jamaah haji yang tersesat usai shalat Jumat di Masjidil Haram. Keduanya lalu di antar menuju terminal bus untuk pulang ke pemondokannya.
Fakta bahwa banyak jamaah haji tersesat di Masjidil Haram sudah diperkirakan sebelumnya. Oleh karenanya, PPIH Arab Saudi membentuk Sektor khusus Masjidil Haram. Tugas utamanya adalah melindungi jamaah haji dan membantu mereka yang tersesat.
Tim sektor Masjidil Haram ini terdiri dari 15 anggota TNI-Polri dibantu petugas tenaga musiman, driver, serta petugas kesehatan. Mereka akan terus beroperasi selama 24 jam nonstop dengan sistem kerja shift.
Perlu diketahui jamaah haji Indonesia baru dua hari berada di Makkah. Tepat pada Rabu, 17 Agusutus 2016, pukul 23.50 WAS, kloter pertama jamaah haji Indonesia tiba di pemondokannya di sektor 1 di wilayah Mahbas Jin, Makkah.