Kisah Perjuangan Kakek Penjual Arang Untuk Bisa Berhaji Ini Sungguh Mengharukan
Melaksanakan rukun islam yang kelima yakni ibadah haji ke tanah suci memang menjadi impian setiap umat islam. Meski begitu hanya sedikit saja yang memiliki tekad untuk benar-benar bisa merealisasikannya di tengah kondisi ekonomi yang serba kekurangan.
Memang kondisi masyarakat muslim, terutama di Indonesia berada pada tingkat menengah kebawah. Tak heran jika sering kita lihat sejumlah umat islam yang rela mengemis kepada umat lain karena kondisi yang begitu menyusahkan.
Namun tidak semua umat islam memiliki mental menengadahkan tangan meski kondisinya cukup sulit. Salah satunya adalah Katimo Priono, seorang kakek berumur 65 tahun yang menjadi penjual arang dan tusuk sate di daerah Jember.
Bahkan lewat usahanya tersebut, sang kakek mampu melaksanakan ibadah ke tanah suci setelah menabung selama 10 tahun. Ia pun dijadwalkan akan berangkat pada hari Senin, 15 Agustus 2016 esok.
Sungguh tampak di wajah kakek Katimo sebuah perasaan bahagia bercampur haru kala mendapat info bahwa dirinya kini bisa berangkat ke tanah suci. Padahal ia bukanlah seseorang dari kalangan berada dan hanya mengandalkan penghasilan dari jualan arang dan tusuk sate.
“Saya tetap tak menyangka uang yang ditabung ternyata barokah dan dapat digunakan menjalankan ibadah haji,” ucapnya, sebagaimana dilansir dari Okezone, Sabtu (13/8/2016).
Mengingat keberangkatannya yang beberapa hari lagi, Kakek Katimo pun berusaha menyiapkan segala sesuatunya dan ia masukkan dalam tas haji. Perjuangannya pun menabung selama 10 tahun sedikit demi sedikit kini terbukti bahwa Allah akan memampukan siapa saja yang memiliki keinginan untuk pergi ke tanah suci.
Baca Juga:
- 29 Tahun Menarik Gerobak Pasir, Kakek Dan Nenek Ini Kini Bisa Melaksanakan Ibadah Haji
- Nabung Selama 70 Tahun, Kakek Buruh Tani Berumur 95 Tahun Ini Akhirnya Bisa Berangkat Ke Baitullah
- Meski Buta, Nenek Ini Tetap Berangkat Dan Niatkan Haji Untuk Ayahnya Yang Sudah Meninggal
Semoga Allah pun memberikan kesempatan kepada kita untuk diundang ke tanah suci lewat terus melakukan ikhtiar dan doa tanpa henti. Aamiin