Siti Khosyah Hamzah (67), calon jamaah haji dari kloter Jember benar-benar gagal berangkat bersama rombongannya sedaerah karena merobek paspor miliknya sendiri.
Selama satu pekan, calon jamaah haji yang sudah berusia lanjut ini tertahan di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya.
Siti yang asli Sumenep Madura itu harus menunggu dibuatkan kembali paspor di Kantor Imigrasi.
"Kami harus mengganti paspor agar utuh kembali. Yang bersangkutan harus menunggu hingga paspor jadi. Kemarin malam dia sudah bisa berangkat kok," kata Sekretaris PPIH Embarkasi Surabaya, Muhammad Sakur.
Diketahui, Siti yang telah mengantongi paspor dengan nomor B4177486 itu ketahuan merobek paspor sendiri. Karena ia menduga bahwa paspor adalah karcis bus.
Semestinya, yang bersangkutan berangkat ke tenah suci bersama kloter 16 SUB. Sesuai jadwal terbang pada 15 Agustus 2016 sore. Karena menunggu pembuatan paspor baru baru bisa berangkat bersama Kloter 31 (Sidoarjo) pada Minggu, 21 Agustus 2016 malam.
Siti ketahuan merobek paspornya sendiri saat dirinya hendak terbang bersama kloter 16 (Jember). Perempuan ini merobek dokumen penting itu ketika duduk dalam bus yang hendak mengangkutnya menuju Bandara Juanda.
Karena dokumen penting untuk keluar negeri itu tak utuh, calon jamaah haji yang bersangkutan tidak diberangkatkan ke tanah suci. Akhirnya Siti gagal berangkat bersama satu rombongan dari Jember. Perempuan ini sebenarnya asli Sumenep, Madura.
"Jamaah itu sudah sepuh. Tidak bisa membedakan mana paspor dan mana tiket bus. Dikira sudah naik bus, paspor itu dia sobek. Untung ketahuan saat baru naik bus," terang Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya, Senin (22/8/2016).
Sakur juga menyebut beruntung karena bus yang ditumpangi bersama rombongan kloter Jember itu masih di area Asrama Haji Sukolilo. Akan sangat merepotkan jika saat merobek itu bus sudah sampai Bandara Juanda.
Perempuan tersebut ketahuan petugas dan panitia sewaktu merobek paspor.
Informasinya, perempuan yang sudah berusia lanjut itu tiba-tiba merobek paspor di hadapan jamaah yang berada satu deret kursi. Belum diperoleh keterangan apakah dia sendirian atau didampingi saudaranya.
Sekertartis PPIH Muhammad Sakur menuturkan bahwa insiden merobek paspor itu karena jamaah bingung. Juga karena ketidaktahuannya.
"Tidak semua jemaah melek huruf. Makanya petugas haji daerah harus menekankan dokumen penting dan tidak. Akibatnya, dia tertunda keberangkatannya," pungkas Sakur.
Selama satu pekan, calon jamaah haji yang sudah berusia lanjut ini tertahan di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya.
Siti yang asli Sumenep Madura itu harus menunggu dibuatkan kembali paspor di Kantor Imigrasi.
"Kami harus mengganti paspor agar utuh kembali. Yang bersangkutan harus menunggu hingga paspor jadi. Kemarin malam dia sudah bisa berangkat kok," kata Sekretaris PPIH Embarkasi Surabaya, Muhammad Sakur.
Diketahui, Siti yang telah mengantongi paspor dengan nomor B4177486 itu ketahuan merobek paspor sendiri. Karena ia menduga bahwa paspor adalah karcis bus.
Semestinya, yang bersangkutan berangkat ke tenah suci bersama kloter 16 SUB. Sesuai jadwal terbang pada 15 Agustus 2016 sore. Karena menunggu pembuatan paspor baru baru bisa berangkat bersama Kloter 31 (Sidoarjo) pada Minggu, 21 Agustus 2016 malam.
Siti ketahuan merobek paspornya sendiri saat dirinya hendak terbang bersama kloter 16 (Jember). Perempuan ini merobek dokumen penting itu ketika duduk dalam bus yang hendak mengangkutnya menuju Bandara Juanda.
Karena dokumen penting untuk keluar negeri itu tak utuh, calon jamaah haji yang bersangkutan tidak diberangkatkan ke tanah suci. Akhirnya Siti gagal berangkat bersama satu rombongan dari Jember. Perempuan ini sebenarnya asli Sumenep, Madura.
"Jamaah itu sudah sepuh. Tidak bisa membedakan mana paspor dan mana tiket bus. Dikira sudah naik bus, paspor itu dia sobek. Untung ketahuan saat baru naik bus," terang Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya, Senin (22/8/2016).
Sakur juga menyebut beruntung karena bus yang ditumpangi bersama rombongan kloter Jember itu masih di area Asrama Haji Sukolilo. Akan sangat merepotkan jika saat merobek itu bus sudah sampai Bandara Juanda.
Perempuan tersebut ketahuan petugas dan panitia sewaktu merobek paspor.
Informasinya, perempuan yang sudah berusia lanjut itu tiba-tiba merobek paspor di hadapan jamaah yang berada satu deret kursi. Belum diperoleh keterangan apakah dia sendirian atau didampingi saudaranya.
Sekertartis PPIH Muhammad Sakur menuturkan bahwa insiden merobek paspor itu karena jamaah bingung. Juga karena ketidaktahuannya.
"Tidak semua jemaah melek huruf. Makanya petugas haji daerah harus menekankan dokumen penting dan tidak. Akibatnya, dia tertunda keberangkatannya," pungkas Sakur.