Suami membawa istri atau anak berangkat haji sudah biasa. Berbeda dengan Suwito yang merupakan warga Ledong Barat, Kecamatan Aek Ledong, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, Ia berangkat haji bersama tiga istrinya sekaligus, Royati, Sutiani dan Indrawati.
Dia mendaftarkan empat orang istrinya. Namun Susiati istri termudanya membatalkan diri ikut berangkat usai didaftarkan Suwito. Dan diakuinya berangkat haji bersama ini permintaan dari istrinya yang pertama.
Biaya yang dikeluarkan pasti tak sedikit. Rata-rata berangkat haji ke Makkah butuh biaya sekitar 35 juta setiap orang. Namun bagi Suwito itu perkara niat, usaha dan doa.
"Saya ini cuma petani padi sama berladang saja. Sama ada usaha rumah makan, namanya Rumah Makan Mas Wito," katanya
Suwito pria bertubuh sedang ini mengaku bersyukur bisa punya ladang yang besar, rumah makan yang laris dan banyak, dan sawit yang cukup luas. Namun semua itu ia miliki dengan usaha dan keuletan yang kuat.
"Saya ini kan cuma tamatan kelas lima Sekolah Rakyat. Umur 35 saya jualan es lilin, es cendol dari itu saya bisa kumpul uang dan buka rumah makan sama punya ladang," jelasnya.
Pengalaman Kelam Masa Muda
Suwito mengisahkan pengalamannya masa mudanya yang sarat gelimang nafsu duniawi. Ikhtiar taubat dari lorong kelam kehidupan pun diapungkannya.
Suwito mengatakan jika dirinya telah menikahi enam orang wanita, dan kini tinggal empat istri setelah dua bahtera pernikahannya gagal. Namun kisah romannya terhadap kaum hawa sebelumnya jauh lebih banyak ia jalani dengan berbagai wanita. Bahkan ia pernah berkencan dengan gadis-gadis asal Thailand dan RRC.
"Ya semua duniawi sudah saya rasakan. Orang kan tahu saya gimana. Kalau judi aku enggak, nomor satu aku wanita. Main perempuan sampai Thailand dan RRC. Ujung-ujungnya malah jadi enggak enak. Alhamdulillah, semua sudah bisa saya tinggalkan," katanya saat ditemui di hotel Madinah Al Munawwarah.
Mengingat pengalamannya itu, Suwito tak pernah malu jika para istrinya tahu tentang tabiatnya itu. Dia menjelaskan kalau semua istrinya tahu betul bagaimana perangai Suwito di masa muda, yang hanya tamatan kelas 5 Sekolah Rakyat ini.
"Dia (para Istri) pun sudah tahu aku gimana. Ya kalau dilawan dia yang rusak. Mengalah bukan berarti kalah, malah kalau pendiam jadi aku yang takut. Istri semua ikhlas, dan semuanya saya nikahi berkat restu orangtua semua," ungkapnya.
Ditanyai berapa wanita yang pernah ia jalin hubungan, Suwito bahkan tak ingat dan menghitung secara pasti. Apakah mencapai 100 sampai 200 wanita yang pernah ia jalin hubungan, ia bahkan mengungkapkan tidak terhitung dan lebih 200 wanita.
Saat ditanya apakah ada niat menambah jumlah istri, Suwito mengaku sudah cukup dengan yang ada sekarang. Ia tak berniat ingin menikah lagi. Dan dari semua istri yang telah ia nikahi, hanya istri kedua yang statusnya janda saat ia nikahi.
Selamat menunaikan ibadah haji ya Pak Suwito, Semoga bisa membimbing tiga istrinya di tanah suci dan menjadi haji yang mabrur, Aamiin
 |
| Suwito dan tiga istrinya di Asrama Haji |
Dia mendaftarkan empat orang istrinya. Namun Susiati istri termudanya membatalkan diri ikut berangkat usai didaftarkan Suwito. Dan diakuinya berangkat haji bersama ini permintaan dari istrinya yang pertama.
Biaya yang dikeluarkan pasti tak sedikit. Rata-rata berangkat haji ke Makkah butuh biaya sekitar 35 juta setiap orang. Namun bagi Suwito itu perkara niat, usaha dan doa.
"Saya ini cuma petani padi sama berladang saja. Sama ada usaha rumah makan, namanya Rumah Makan Mas Wito," katanya
Suwito pria bertubuh sedang ini mengaku bersyukur bisa punya ladang yang besar, rumah makan yang laris dan banyak, dan sawit yang cukup luas. Namun semua itu ia miliki dengan usaha dan keuletan yang kuat.
"Saya ini kan cuma tamatan kelas lima Sekolah Rakyat. Umur 35 saya jualan es lilin, es cendol dari itu saya bisa kumpul uang dan buka rumah makan sama punya ladang," jelasnya.
Pengalaman Kelam Masa Muda
Suwito mengisahkan pengalamannya masa mudanya yang sarat gelimang nafsu duniawi. Ikhtiar taubat dari lorong kelam kehidupan pun diapungkannya.
Suwito mengatakan jika dirinya telah menikahi enam orang wanita, dan kini tinggal empat istri setelah dua bahtera pernikahannya gagal. Namun kisah romannya terhadap kaum hawa sebelumnya jauh lebih banyak ia jalani dengan berbagai wanita. Bahkan ia pernah berkencan dengan gadis-gadis asal Thailand dan RRC.
"Ya semua duniawi sudah saya rasakan. Orang kan tahu saya gimana. Kalau judi aku enggak, nomor satu aku wanita. Main perempuan sampai Thailand dan RRC. Ujung-ujungnya malah jadi enggak enak. Alhamdulillah, semua sudah bisa saya tinggalkan," katanya saat ditemui di hotel Madinah Al Munawwarah.
 |
| Suwito, jamaah haji beristri empat |
Mengingat pengalamannya itu, Suwito tak pernah malu jika para istrinya tahu tentang tabiatnya itu. Dia menjelaskan kalau semua istrinya tahu betul bagaimana perangai Suwito di masa muda, yang hanya tamatan kelas 5 Sekolah Rakyat ini.
"Dia (para Istri) pun sudah tahu aku gimana. Ya kalau dilawan dia yang rusak. Mengalah bukan berarti kalah, malah kalau pendiam jadi aku yang takut. Istri semua ikhlas, dan semuanya saya nikahi berkat restu orangtua semua," ungkapnya.
Ditanyai berapa wanita yang pernah ia jalin hubungan, Suwito bahkan tak ingat dan menghitung secara pasti. Apakah mencapai 100 sampai 200 wanita yang pernah ia jalin hubungan, ia bahkan mengungkapkan tidak terhitung dan lebih 200 wanita.
Saat ditanya apakah ada niat menambah jumlah istri, Suwito mengaku sudah cukup dengan yang ada sekarang. Ia tak berniat ingin menikah lagi. Dan dari semua istri yang telah ia nikahi, hanya istri kedua yang statusnya janda saat ia nikahi.
Selamat menunaikan ibadah haji ya Pak Suwito, Semoga bisa membimbing tiga istrinya di tanah suci dan menjadi haji yang mabrur, Aamiin