Kejadian diskriminasi kembali terjadi pada salah satu muslim Amerika. Seorang penumpang Muslim di pesawat American Airlines diusir dari dalam pesawat karena mempunyai nama 'Ahmad Muhammad'. Itu terjadi tidak lama setelah pramugari memberikan pengumuman bernada ancaman kepadanya melalui pengeras suara.
Penumpang yang diketahui bernama lengkap 'Ahmad Muhammad Ridhwan' ini sebenarnya ingin melakukan perjalan dari Bandara Charlote menuju Detroit, pada Desember 2015 silam. Namun kasus diskriminasi itu baru terungkap ke media setelah Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) mengajukan surat keluhan ke Departemen Perhubungan AS.
Surat tertanggal 20 Juli 2016 yang dikirimkan staf pengacara CAIR, Maha Sayed, menerangkan posisi pramugari berada di lorong menuju bagian belakang pesawat. Ketika itu, Ahmad baru saja menduduki tempat duduk yang ditunjuk seorang pramugari lewat pengeras suara, dan ternyata diikuti ancaman.
"Ahmad Muhammad, kursi 25-A, saya akan memperhatikan Anda," kata pramugari yang belum diketahui namanya, seperti dilansir The Telegraph, Jumat (22/7).
Bahkan, sekitar satu menit berselang, pramugari itu mengulangi pengumuman yang diikuti ancaman tersebut. "Ahmad Muhammad, itu nama yang sangat panjang, kursi 25-A, saya akan memperhatikan Anda," kata sang pramugari.
Mencari kejelasan, Ahmad akhirnya mendekati pramugari itu dan menanyakan maksud dan tujuan apa yang diucapkannya tersebut. Namun, sang pramugari mengelak serta berdalih memperhatikan semua orang, dan malah menuduh Ahmad terlalu sensitif.
Setelah melakukan percakapan dengan staf American Airlines, tidak disangka Ahmad malah dikawal untuk meninggalkan pesawat. Akibat diskriminasi tersebut, Ahmad pun terpaksa memesan penerbangan pada malam harinya, tentu saja menggunakan maskapai yang berbeda.
Penumpang yang diketahui bernama lengkap 'Ahmad Muhammad Ridhwan' ini sebenarnya ingin melakukan perjalan dari Bandara Charlote menuju Detroit, pada Desember 2015 silam. Namun kasus diskriminasi itu baru terungkap ke media setelah Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) mengajukan surat keluhan ke Departemen Perhubungan AS.
Surat tertanggal 20 Juli 2016 yang dikirimkan staf pengacara CAIR, Maha Sayed, menerangkan posisi pramugari berada di lorong menuju bagian belakang pesawat. Ketika itu, Ahmad baru saja menduduki tempat duduk yang ditunjuk seorang pramugari lewat pengeras suara, dan ternyata diikuti ancaman.
"Ahmad Muhammad, kursi 25-A, saya akan memperhatikan Anda," kata pramugari yang belum diketahui namanya, seperti dilansir The Telegraph, Jumat (22/7).
Bahkan, sekitar satu menit berselang, pramugari itu mengulangi pengumuman yang diikuti ancaman tersebut. "Ahmad Muhammad, itu nama yang sangat panjang, kursi 25-A, saya akan memperhatikan Anda," kata sang pramugari.
Mencari kejelasan, Ahmad akhirnya mendekati pramugari itu dan menanyakan maksud dan tujuan apa yang diucapkannya tersebut. Namun, sang pramugari mengelak serta berdalih memperhatikan semua orang, dan malah menuduh Ahmad terlalu sensitif.
Setelah melakukan percakapan dengan staf American Airlines, tidak disangka Ahmad malah dikawal untuk meninggalkan pesawat. Akibat diskriminasi tersebut, Ahmad pun terpaksa memesan penerbangan pada malam harinya, tentu saja menggunakan maskapai yang berbeda.