Keadaan yang semakin memanas di Aleppo Suriah makin membuat khawatir semua pihak. Pimpinan partai oposisi di Suriah telah mengirimkan surat untuk Presiden Rusia, Vladimir Putin. Melalui surat tersebut, Suriah meminta agar perang dan tekanan teroris dihentikan.
Di dalam surat tersebut. Mereka menceritakan betapa sengsaranya anak-anak dan bayi di Aleppo yang bertahan bertahan dengan segala cara di tengah perang.
Semua anak-anak disana hidup kelaparan, tanpa nutrisi dan memakan sesuatu yang seharusnya dikonsumsi untuk mengisi perut mereka yang kosong agar tetap bertahan hidup.
Berikut isi surat terbuka tersebut, sebagaimana diwartakan Sputnik News, Kamis (5/5/2016)
“Siang dan malam selama 10 hari berturut-turut, Tuan Presiden (Putin), mulut anak-anak Aleppo hanya diisi tanah, bukannya susu. Sementara reruntuhan bangunan serta ranjau-ranjau menghantam kepala dan tubuh mereka.
Para ibu dan ayah mereka menangis dan berteriak dari bawah reruntuhan (bangunan). Dengan berlinang air mata, mereka meminta untuk (Putin) menghentikan tindakan-tindakan terorisme yang belum pernah dilihat umat manusia sepanjang sejarah tujuh ribu tahun,”.
Di dalam surat tersebut. Mereka menceritakan betapa sengsaranya anak-anak dan bayi di Aleppo yang bertahan bertahan dengan segala cara di tengah perang.
Semua anak-anak disana hidup kelaparan, tanpa nutrisi dan memakan sesuatu yang seharusnya dikonsumsi untuk mengisi perut mereka yang kosong agar tetap bertahan hidup.
Berikut isi surat terbuka tersebut, sebagaimana diwartakan Sputnik News, Kamis (5/5/2016)
“Siang dan malam selama 10 hari berturut-turut, Tuan Presiden (Putin), mulut anak-anak Aleppo hanya diisi tanah, bukannya susu. Sementara reruntuhan bangunan serta ranjau-ranjau menghantam kepala dan tubuh mereka.
Para ibu dan ayah mereka menangis dan berteriak dari bawah reruntuhan (bangunan). Dengan berlinang air mata, mereka meminta untuk (Putin) menghentikan tindakan-tindakan terorisme yang belum pernah dilihat umat manusia sepanjang sejarah tujuh ribu tahun,”.