Kisah Nyata: Tak Ingin Bersentuhan Dengan Yang Bukan Mahram, Politisi Ini Mundur Dari Partai
Belum lama ini seorang politikus muslim negara Swedia yang bernama Yasri Shamsudin Khan dikabarkan keluar dari partai politik yang diikutinya. Alasan keluarnya Yasri dikarenakan sejumlah kritikan terhadap sikapnya sebagai seorang muslim yang berusaha memegang teguh ajaran Islam.
Kejadian tersebut bermula ketika Yasri menolak untuk berjabat tangan dengan seorang wartawati dalam program TV yang menjadikannya sebagai nara sumber. Kala itu Yasri hanya memberikan hormat dengan cara menangkupkan kedua tangannya ke dada dan tidak menyentuh atau membalas jabatan salam dari wartawati tersebut.
Sontak warga Swedia yang melihatnya, memberikan berbagai komentar yang negatif. Hal itu pun dijadikan bahan oleh lawan politiknya untuk mencoreng nama Yasri dan partainya.
“Saya tidak bisa berjabat tangan langsung dengan perempuan karena keyakinan agama saya memang tidak membolehkannya. Namun karena itu saya kini menjadi sasaran kampanye negatif, baik dari dalam maupun luar partai.” Ucap Yasri.
Dikutip dari Anadolu (21/4/2016) bahwa berbagai kritikan dan serangan dari pihak anggota partai membuat dirinya resmi mengumumkan pengunduran diri dari Partai Hijau Swedia pada hari Rabu (20/4/2016)
Selain menjadi politisi, Yasri Shamsudin Khan juga menjabat kepala Federasi Pemuda Islam Swedia dan digadang-gadang menjadi bakal calon pemimpin dari partai yang ia dukung.
Akan tetapi karena keteguhan untuk memegang ajaran agama Islam, membuatnya mantap meninggalkan semua jabatan dunia yang diinginkan semua orang.
Ia pun menyayangkan sikap dan reaksi dari berbagai media yang seakan negatif terhadap ajaran Islam hanya karena ia menolak bersentuhan dengan wanita.
Memang sebagian besar ulama tidak memperbolehkan seorang laki-laki bersentuhan dengan wanita, meskipun hanya berjabat tangan. Sehingga meski tidak ada sy4hwat yang mengikuti, namun hal ini bisa menjadi jalan untuk melemahkan iman sekaligus menjadi ruang kosong untuk setan masuki.
Baca Juga: Bolehkah Berjabat Tangan Dengan Mertua?Semoga informasi diatas bisa memperkuat keimanan kita untuk tetap memegang teguh ajaran agama walau resiko yang dihadapi amat besar. Wallahu A’lam