Pendeta Junaedi yang bernama asli Junaidi Salat (lahir di Lampung tahun 1950) adalah seorang pemeran kawakan Indonesia. awalnya ia mengaku beragama Islam namun menjadi murtad dan kafir setelah kawin dengan gadis Batak.
Pdt Junaedi bercita-cita memiliki jemaat gereja yang seluruhnya berasal dari Muslim. Ia sendiri mengaku sebagai mantan muslim dan bangga karena telah pindah keyakinan.
Dalam sebuah video yang beredar di Youtube, Pendeta Junaedi kepergok memalsukan Surat Az Zukhruf ayat 61. Baik ayat maupun terjemahnya.
Pdt Junaedi yang mengaku telah memurtadkan ratusan orang Islam itu mengatakan bahwa arti jalan lurus (shirathal mustaqim) yang dimaksud dalam Surat Al Fatihah adalah Yesus. Ia beralasan, hal itu ia temukan di Surat Az Zukhruf ayat 61.
Junaedi kemudian membaca surat Az Zukhruf ayat 61, namun ada perbedaan pada kata “Wattabi’uuni.”
Ia terlihat menyelewengkan terjemahan ayat Al Qur'an demi memurtadkan kaum muslimin yang imannya masih lemah,
“Sesungguhnya Isa al Masih benar-benar memberitahukan hari kiamat. Janganlah kamu ragu-ragu tentang hal itu, ikutlah kepadanya karena dia jalan yang lurus.”
Terjemahan diatas adalah terjemahan palsu. Terlebih ketika misionaris tersebut menyatakan bahwa sesungguhnya Al Qur'an menyuruh umat manusia untuk mengikuti Yesus melalui ayat tersebut.
Teks dan terjemahan asli Surat Az Zukhruf ayat 61 adalah sebagai berikut,
“Dan sesungguhnya dia (Isa) itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang hari kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus” (QS. Az Zukhruf: 61)
Orang yang paham bahasa Arab pasti mengetahui bahwa Nabi Isa alaihissalaam di ayat tersebut disebut sebagai orang ketiga atau orang yang dibicarakan (ghaib) dengan dhamir “hu” yang artinya “dia.” Sedangkan pada kata “wattabi’uuni” dhamirnya adalah dhamir muttasil dengan huruf nun yang merupakan kata ganti orang pertama atau yang berbicara (mutakallim wahdah). Artinya adalah “dan ikutilah Aku (Allah)”.
“Wattabi’uuni” (dan ikutilah Aku) inilah ayat yang dipalsukan oleh pendeta murtad Junaedi Salat. Ia menyelewengkan ayat tersebut dengan mengganti “ikutlah kepadanya” agar bisa dipersepsikan ikutilah Isa atau ikutilah Yesus.
Selain itu Junaedi juga memalsukan makna “Wa innahu la ‘ilmun lis sa’ah” dengan mengatakan bahwa Yesus mengetahui kapan datangnya hari kiamat, padahal artinya adalah turunnya Isa kelak di akhir zaman merupakan tanda datangnya hari kiamat sebagaimana dijelaskan oleh sahabat Ibnu Abbas dan ahl tafsir Mujahid ketika menafsirkan ayat tersebut. Dibawah ini adalah video bukti pemalsuan ayat Al Qur'an yang dilakukan Pdt Junaedi. Lihat di menit 10:20.
Pdt Junaedi bercita-cita memiliki jemaat gereja yang seluruhnya berasal dari Muslim. Ia sendiri mengaku sebagai mantan muslim dan bangga karena telah pindah keyakinan.
Dalam sebuah video yang beredar di Youtube, Pendeta Junaedi kepergok memalsukan Surat Az Zukhruf ayat 61. Baik ayat maupun terjemahnya.
Pdt Junaedi yang mengaku telah memurtadkan ratusan orang Islam itu mengatakan bahwa arti jalan lurus (shirathal mustaqim) yang dimaksud dalam Surat Al Fatihah adalah Yesus. Ia beralasan, hal itu ia temukan di Surat Az Zukhruf ayat 61.
Junaedi kemudian membaca surat Az Zukhruf ayat 61, namun ada perbedaan pada kata “Wattabi’uuni.”
Ia terlihat menyelewengkan terjemahan ayat Al Qur'an demi memurtadkan kaum muslimin yang imannya masih lemah,
“Sesungguhnya Isa al Masih benar-benar memberitahukan hari kiamat. Janganlah kamu ragu-ragu tentang hal itu, ikutlah kepadanya karena dia jalan yang lurus.”
Terjemahan diatas adalah terjemahan palsu. Terlebih ketika misionaris tersebut menyatakan bahwa sesungguhnya Al Qur'an menyuruh umat manusia untuk mengikuti Yesus melalui ayat tersebut.
Teks dan terjemahan asli Surat Az Zukhruf ayat 61 adalah sebagai berikut,
وَإِنَّهُ لَعِلْمٌ لِلسَّاعَةِ فَلَا تَمْتَرُنَّ بِهَا وَاتَّبِعُونِ هَذَا صِرَاطٌ مُسْتَقِيمٌ
“Dan sesungguhnya dia (Isa) itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang hari kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus” (QS. Az Zukhruf: 61)
Orang yang paham bahasa Arab pasti mengetahui bahwa Nabi Isa alaihissalaam di ayat tersebut disebut sebagai orang ketiga atau orang yang dibicarakan (ghaib) dengan dhamir “hu” yang artinya “dia.” Sedangkan pada kata “wattabi’uuni” dhamirnya adalah dhamir muttasil dengan huruf nun yang merupakan kata ganti orang pertama atau yang berbicara (mutakallim wahdah). Artinya adalah “dan ikutilah Aku (Allah)”.
“Wattabi’uuni” (dan ikutilah Aku) inilah ayat yang dipalsukan oleh pendeta murtad Junaedi Salat. Ia menyelewengkan ayat tersebut dengan mengganti “ikutlah kepadanya” agar bisa dipersepsikan ikutilah Isa atau ikutilah Yesus.
Selain itu Junaedi juga memalsukan makna “Wa innahu la ‘ilmun lis sa’ah” dengan mengatakan bahwa Yesus mengetahui kapan datangnya hari kiamat, padahal artinya adalah turunnya Isa kelak di akhir zaman merupakan tanda datangnya hari kiamat sebagaimana dijelaskan oleh sahabat Ibnu Abbas dan ahl tafsir Mujahid ketika menafsirkan ayat tersebut. Dibawah ini adalah video bukti pemalsuan ayat Al Qur'an yang dilakukan Pdt Junaedi. Lihat di menit 10:20.