Manfaat memiliki teman yang baik tak hanya dirasakan di dunia saja, melainkan akan dirasakan untuk kehidupan akhirat. Teman ataupun sahabat memiliki kedudukan tersendiri dalam kehidupan ini. Bahkan tanpa adanya teman ataupun sahabat, jalan hidup yang harus dilalui akan terasa sepi dan berat.
Dalam sejarah Islam, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pun memiliki sahabat sebagai jalan untuk meringankan dakwahnya. Mereka inilah yang menjadi pilar tegaknya tujuan baik yang hendak kita sampaikan karena akan selalu mendukung dan mau membantu. Memang, untuk mendapatkan teman yang baik, seseorang harus bisa memilah dan memilih lingkungan mana yang hendak ia tinggali karena sesungguhnya teman yang baik bisa tercipta dari lingkungan yang baik pula.
Memiliki teman baik juga telah dianjurkan oleh Allah dan Rasulnya dalam Al Quran dan Assunnah.
Allah Ta’ala telah berfirman:
“Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap wajahNya.” (QS Al Kahfi 28)
Sementara dalam riwayat Abu Musa, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
“Seseorang yang duduk (berteman) dengan orang yang shalih dan orang yang jelek bagaikan berteman dengan pemilik minyak wangi dan pandai besi. Pemilik minyak wangi tidak akan merugikanmu, engkau bisa membeli (minyak wangi) darinya atau minimal engkau mendapatkan baunya. Adapun berteman dengan pandai besi, jika engkau tidak mendapati badan atau pakaianmu hangus terbakar, minimal engkau mendapat baunya yang tidak enak.” (HR Bukhari)
Memilih teman juga menentukan kebiasaan seseorang dalam kehidupan, sebagaimana hadist dari Abu Hurairah yang berkata bahwa Rasulullah bersabda:
“Seseorang akan mencocoki kebiasaan teman karibnya. Oleh karenanya, perhatikanlah siapa yang akan menjadi teman karib kalian.” (HR Abu Dawud)
Lantas apa saja manfaat memiliki teman yang baik menurut Allah dan RasulNya?
1. Akan Mengingatkan Untuk Beramal Shaleh Dan Ketika Salah
Teman yang baik akan memiliki banyak manfaat dimana salah satunya akan mengingatkan untuk beramal shaleh dan mengingatkan pula ketika tengah terjatuh dalam kesalahan. Tentang manfaat yang demikian, kita bisa melihat dari kisah pertemanan Salman dan Abu Darda yang disaudarakan oleh Rasulullah.
Dari Abu Juhaifah Wahb bin ‘Abdullah berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mempersaudarakan antara Salman dan Abu Darda’. Tatkala Salman bertandang (ziarah) ke rumah Abu Darda’, ia melihat Ummu Darda’ (istri Abu Darda’) dalam keadaan mengenakan pakaian yang serba kusut. Salman pun bertanya padanya, “Mengapa keadaan kamu seperti itu?” Wanita itu menjawab, “Saudaramu Abu Darda’ sudah tidak mempunyai hajat lagi pada keduniaan.”
Kemudian Abu Darda’ datang dan ia membuatkan makanan untuk Salman. Setelah selesai Abu Darda’ berkata kepada Salman, “Makanlah, karena saya sedang berpuasa.” Salman menjawab, “Saya tidak akan makan sebelum engkau pun makan.” Maka Abu Darda’ pun makan. Pada malam harinya, Abu Darda’ bangun untuk mengerjakan shalat malam. Salman kemudian berkata padanya, “Tidurlah.” Abu Darda’ pun tidur kembali.
Ketika Abu Darda’ bangun hendak mengerjakan shalat malam, Salman lagi berkata padanya, “Tidurlah!” Hingga pada akhir malam, Salman berkata, “Bangunlah.” Lalu mereka shalat bersama-sama. Setelah itu, Salman berkata kepadanya,
“Sesungguhnya bagi Rabbmu ada hak, bagi dirimu ada hak, dan bagi keluargamu juga ada hak. Maka penuhilah masing-masing hak tersebut.“
Kemudian Abu Darda’ mendatangi Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam lalu menceritakan apa yang baru saja terjadi. Beliau lantas bersabda, “Salman itu benar.” (HR. Bukhari).
2. Akan Mendoakan Kebaikan Kepada Diri Kita
Teman yang adalah teman yang selalu khawatir akan keselamatan kita. Mereka tidak akan henti-henti memohon kepada Allah agar kita dan dirinya diselamatkan baik di dunia maupun di akhirat tanpa kita ketahui.
Dari Shafwan bin ‘Abdillah bin Shafwan –istrinya adalah Ad Darda’ binti Abid Darda’-, beliau mengatakan,
“Aku tiba di negeri Syam kemudian bertemu dengan Ummu Ad-Darda’ (ibu mertua Shafwan) di rumah. Namun, Aku tidak bertemu dengan Abu Ad-Darda’ (bapak mertua Shafwan). Ummu Ad-Darda’ berkata, “Apakah engkau ingin berhaji tahun ini?” Aku (Shafwan) berkata, “Iya.”
Ummu Darda’ pun mengatakan, “Kalau begitu do’akanlah kebaikan pada kami karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,”
“Sesungguhnya do’a seorang muslim kepada saudaranya di saat saudaranya tidak mengetahuinya adalah do’a yang mustajab (terkabulkan). Di sisi orang yang akan mendo’akan saudaranya ini ada malaikat yang bertugas mengaminkan do’anya. Tatkala dia mendo’akan saudaranya dengan kebaikan, malaikat tersebut akan berkata: Aamiin. Engkau akan mendapatkan semisal dengan saudaramu tadi.”
Shafwan pun mengatakan, “Aku pun bertemu Abu Darda’ di pasar, lalu Abu Darda’ mengatakan sebagaimana istrinya tadi. Abu Darda’ mengatakan bahwa dia mengutip dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.” (HR. Muslim)
Hal yang sangat menarik tentang doa untuk teman ini ternyata telah kita lakukan setiap kali melaksanakan sholat dan itu tidak kita sadari. Doa tersebut dibaca ketika kita melakukan tasyahud dengan kalimat:
“Assalamu ‘alainaa wa ‘alaa ibadillahish shalihiin" (salam untuk kami dan juga untuk hamba Allah yang shalih)
Dalam hadist Bukhari dan Muslim, jika kita mengucapkan doa tersebut, secara otomatis kita telah mendoakan orang shalih yang ada di langit maupun yang ada di bumi.
3. Akan Dibangkitkan Bersama-Sama Pada Hari Kiamat
Setelah hari kiamat akan terjadi hari kebangkitan dimana umat manusia akan dibangkitkan dalam keadaan yang berbeda-beda tergantung amal yang dilakukannya selama di dunia. Mereka pun akan dikumpulkan dengan sahabat dan teman atau komunitas yang biasa mereka ikuti saat di dunia. Sehingga alangkah bahagianya jika ketika kita dibangkitkan, bisa dikumpulkan dengan teman yang baik dan shalih.
Abu Musa telah berkata tentang hal tersebut:
“Ada yang berkata pada Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, ‘Ada seseorang yang mencintai suatu kaum, namun ia tak pernah berjumpa dengan mereka.’ Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam lantas bersabda, ‘Setiap orang akan dikumpulkan bersama dengan orang yang ia cintai.” (HR Bukhari dan Muslim)
Dengan melihat manfaat memiliki teman yang baik tersebut, maka sudah selayaknya untuk kita bersegera mencari teman atau sahabat yang tak hanya baik secara duniawi, namun juga bisa saling mengingatkan untuk beramal bagi kehidupan akhirat nanti. Dengan demikian, persahabatan ataupun pertemanan tidak akan putus oleh kematian.
Semoga kita semua diberikan dan dikumpulkan dengan teman yang baik dan shalih oleh Allah di dunia maupun di akhirat. Aamiin
Wallahu A’lam
Dalam sejarah Islam, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pun memiliki sahabat sebagai jalan untuk meringankan dakwahnya. Mereka inilah yang menjadi pilar tegaknya tujuan baik yang hendak kita sampaikan karena akan selalu mendukung dan mau membantu. Memang, untuk mendapatkan teman yang baik, seseorang harus bisa memilah dan memilih lingkungan mana yang hendak ia tinggali karena sesungguhnya teman yang baik bisa tercipta dari lingkungan yang baik pula.
Memiliki teman baik juga telah dianjurkan oleh Allah dan Rasulnya dalam Al Quran dan Assunnah.
Allah Ta’ala telah berfirman:
“Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap wajahNya.” (QS Al Kahfi 28)
Sementara dalam riwayat Abu Musa, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
“Seseorang yang duduk (berteman) dengan orang yang shalih dan orang yang jelek bagaikan berteman dengan pemilik minyak wangi dan pandai besi. Pemilik minyak wangi tidak akan merugikanmu, engkau bisa membeli (minyak wangi) darinya atau minimal engkau mendapatkan baunya. Adapun berteman dengan pandai besi, jika engkau tidak mendapati badan atau pakaianmu hangus terbakar, minimal engkau mendapat baunya yang tidak enak.” (HR Bukhari)
Memilih teman juga menentukan kebiasaan seseorang dalam kehidupan, sebagaimana hadist dari Abu Hurairah yang berkata bahwa Rasulullah bersabda:
“Seseorang akan mencocoki kebiasaan teman karibnya. Oleh karenanya, perhatikanlah siapa yang akan menjadi teman karib kalian.” (HR Abu Dawud)
Lantas apa saja manfaat memiliki teman yang baik menurut Allah dan RasulNya?
1. Akan Mengingatkan Untuk Beramal Shaleh Dan Ketika Salah
Teman yang baik akan memiliki banyak manfaat dimana salah satunya akan mengingatkan untuk beramal shaleh dan mengingatkan pula ketika tengah terjatuh dalam kesalahan. Tentang manfaat yang demikian, kita bisa melihat dari kisah pertemanan Salman dan Abu Darda yang disaudarakan oleh Rasulullah.
Dari Abu Juhaifah Wahb bin ‘Abdullah berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mempersaudarakan antara Salman dan Abu Darda’. Tatkala Salman bertandang (ziarah) ke rumah Abu Darda’, ia melihat Ummu Darda’ (istri Abu Darda’) dalam keadaan mengenakan pakaian yang serba kusut. Salman pun bertanya padanya, “Mengapa keadaan kamu seperti itu?” Wanita itu menjawab, “Saudaramu Abu Darda’ sudah tidak mempunyai hajat lagi pada keduniaan.”
Kemudian Abu Darda’ datang dan ia membuatkan makanan untuk Salman. Setelah selesai Abu Darda’ berkata kepada Salman, “Makanlah, karena saya sedang berpuasa.” Salman menjawab, “Saya tidak akan makan sebelum engkau pun makan.” Maka Abu Darda’ pun makan. Pada malam harinya, Abu Darda’ bangun untuk mengerjakan shalat malam. Salman kemudian berkata padanya, “Tidurlah.” Abu Darda’ pun tidur kembali.
Ketika Abu Darda’ bangun hendak mengerjakan shalat malam, Salman lagi berkata padanya, “Tidurlah!” Hingga pada akhir malam, Salman berkata, “Bangunlah.” Lalu mereka shalat bersama-sama. Setelah itu, Salman berkata kepadanya,
“Sesungguhnya bagi Rabbmu ada hak, bagi dirimu ada hak, dan bagi keluargamu juga ada hak. Maka penuhilah masing-masing hak tersebut.“
Kemudian Abu Darda’ mendatangi Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam lalu menceritakan apa yang baru saja terjadi. Beliau lantas bersabda, “Salman itu benar.” (HR. Bukhari).
2. Akan Mendoakan Kebaikan Kepada Diri Kita
Teman yang adalah teman yang selalu khawatir akan keselamatan kita. Mereka tidak akan henti-henti memohon kepada Allah agar kita dan dirinya diselamatkan baik di dunia maupun di akhirat tanpa kita ketahui.
Dari Shafwan bin ‘Abdillah bin Shafwan –istrinya adalah Ad Darda’ binti Abid Darda’-, beliau mengatakan,
“Aku tiba di negeri Syam kemudian bertemu dengan Ummu Ad-Darda’ (ibu mertua Shafwan) di rumah. Namun, Aku tidak bertemu dengan Abu Ad-Darda’ (bapak mertua Shafwan). Ummu Ad-Darda’ berkata, “Apakah engkau ingin berhaji tahun ini?” Aku (Shafwan) berkata, “Iya.”
Ummu Darda’ pun mengatakan, “Kalau begitu do’akanlah kebaikan pada kami karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,”
“Sesungguhnya do’a seorang muslim kepada saudaranya di saat saudaranya tidak mengetahuinya adalah do’a yang mustajab (terkabulkan). Di sisi orang yang akan mendo’akan saudaranya ini ada malaikat yang bertugas mengaminkan do’anya. Tatkala dia mendo’akan saudaranya dengan kebaikan, malaikat tersebut akan berkata: Aamiin. Engkau akan mendapatkan semisal dengan saudaramu tadi.”
Shafwan pun mengatakan, “Aku pun bertemu Abu Darda’ di pasar, lalu Abu Darda’ mengatakan sebagaimana istrinya tadi. Abu Darda’ mengatakan bahwa dia mengutip dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.” (HR. Muslim)
Hal yang sangat menarik tentang doa untuk teman ini ternyata telah kita lakukan setiap kali melaksanakan sholat dan itu tidak kita sadari. Doa tersebut dibaca ketika kita melakukan tasyahud dengan kalimat:
“Assalamu ‘alainaa wa ‘alaa ibadillahish shalihiin" (salam untuk kami dan juga untuk hamba Allah yang shalih)
Dalam hadist Bukhari dan Muslim, jika kita mengucapkan doa tersebut, secara otomatis kita telah mendoakan orang shalih yang ada di langit maupun yang ada di bumi.
3. Akan Dibangkitkan Bersama-Sama Pada Hari Kiamat
Setelah hari kiamat akan terjadi hari kebangkitan dimana umat manusia akan dibangkitkan dalam keadaan yang berbeda-beda tergantung amal yang dilakukannya selama di dunia. Mereka pun akan dikumpulkan dengan sahabat dan teman atau komunitas yang biasa mereka ikuti saat di dunia. Sehingga alangkah bahagianya jika ketika kita dibangkitkan, bisa dikumpulkan dengan teman yang baik dan shalih.
Abu Musa telah berkata tentang hal tersebut:
“Ada yang berkata pada Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, ‘Ada seseorang yang mencintai suatu kaum, namun ia tak pernah berjumpa dengan mereka.’ Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam lantas bersabda, ‘Setiap orang akan dikumpulkan bersama dengan orang yang ia cintai.” (HR Bukhari dan Muslim)
Dengan melihat manfaat memiliki teman yang baik tersebut, maka sudah selayaknya untuk kita bersegera mencari teman atau sahabat yang tak hanya baik secara duniawi, namun juga bisa saling mengingatkan untuk beramal bagi kehidupan akhirat nanti. Dengan demikian, persahabatan ataupun pertemanan tidak akan putus oleh kematian.
Semoga kita semua diberikan dan dikumpulkan dengan teman yang baik dan shalih oleh Allah di dunia maupun di akhirat. Aamiin
Wallahu A’lam