4 Wasiat Nabi Ini Ajarkan Suami Bagaimana Harusnya Bersikap Pada Istri │ Ketika telah masuk dalam gerbang pernikahan, suami memiliki hak penuh atas istrinya. Seorang suami berhak melarang seorang istri keluar rumah tanpa ijin darinya. Dengan kata lain, segala tindak tanduk seorang istri harus berdasarkan ijin dari suaminya.
Meski begitu, banyak yang menyalahgunakan wewenang yang Allah beri kepada suami ini dengan berlaku seenaknya. Ia bersikap kepada seorang istri layaknya pembantu yang bisa disuruh kapanpun ia mau. Padahal Rasulullah sendiri memberikan pengajaran bagaimana seharusnya bersikap kepada seorang istri.
Dalam riwayat Imam Abu Dawud, Muawiyah Al Qusyairi pernah mendatangi Rasulullah dan bertanya kepada beliau, “Apakah yang engkau perintahkan berkaitan dengan istri-istri kami?”
1. Berilah Mereka Makan Seperti Apa Yang Kamu Makan
Secara tegas Rasulullah menyampaikan bahwa seorang suami harus memberi makan istri sesuai apa yang ia makan. Jangan sampai memberi makan istri jauh lebih sederhana dari apa yang kita makan.
Pernahkah terpikir apakah istri kita telah makan atau belum ketika kita sedang makan di luaran? Pernahkah memikirkannya ketika kita tengah asyik makan-makan bersama rekan kerja atau yang lainnya? Sudah selayaknya bagi kita untuk tidak sibuk menikmati dunia ini tanpa membaginya dengan istri.
Ingatlah bahwa bisa jadi istri yang tak pernah kita pikirkan, sebenarnya sibuk menahan lapar dan haus hanya demi menunggu kita pulang dan makan bersama. Lantas mengapa kita begitu ego dengan makan lebih dahulu di luaran?
2. Berilah Mereka Pakaian Seperti Yang Engkau Kenakan
Pernahkah kita memperhatikan bagaimana istri kita berpakaian? Kapan terakhir kali membelikannya busana yang bagus dan membuatnya senang? Jangan sampai kita sibuk membeli keperluan untuk memperbagus penampilan kita saja hanya dengan dalih supaya tampil baik di hadapan klien. Sementara kita membiarkan istri berpakaian seadanya, namun berharap mereka bisa tampil lebih cantik dari wanita lain.
Sungguh sudah seharusnya kita mengagendakan keuangan untuk membelikan seorang istri pakaian yang layak sekemampuan kita. Yang terpenting ada niat baik untuk memberikan yang terbaik dari penghasilan yang telah kita usahakan.
3. Janganlah Kamu Memukul Mereka
Meski fisik seorang suami lebih gagah dan kekar, namun bukan berarti berhak sewenang-wenang melakukan kekerasan kepada seorang istri. Bagaimana perasaan kita mendaratkan pukulan pada sosok yang begitu lemah dengan kulitnya yang lembut? Jangan sampai hanya satu kesalahan memupus habis berjuta kebaikan yang telah mereka lakukan pada kita maupun anak kita.
Bahkan sebagian keterangan menyebutkan suami yang sering menyakiti istrinya akan disakiti pula oleh para malaikat.
4. Jangan Menjelek-Jelekkannya
Pernahkah melihat pakaian istri yang kotor karena tidak sempat menggantinya dikarenakan sibuk memasak atau mengurus rumah? Pernahkah pula melihat istri yang sesekali melakukan kesalahan dalam mengurus rumah tangga? Lantas mengapa kita begitu mudahnya menjelek-jelekkan seorang istri bahwa ia adalah pribadi yang jorok dan tak pandai mengurus rumah tangga?
Janganlah bersikap demikian hanya gara-gara melihat satu kesalahan istri, kemudian menganggap seluruh pribadinya buruk dan menyebarkannya kepada sahabat dan keluarga.
Camkanlah 4 wasiat Rasulullah tersebut dalam-dalam. Jangan sampai mengaku sebagai orang yang cinta kepada Nabinya, namun melalaikan apa yang telah diwasiatkannya.
Wallahu A’lam
Meski begitu, banyak yang menyalahgunakan wewenang yang Allah beri kepada suami ini dengan berlaku seenaknya. Ia bersikap kepada seorang istri layaknya pembantu yang bisa disuruh kapanpun ia mau. Padahal Rasulullah sendiri memberikan pengajaran bagaimana seharusnya bersikap kepada seorang istri.
Dalam riwayat Imam Abu Dawud, Muawiyah Al Qusyairi pernah mendatangi Rasulullah dan bertanya kepada beliau, “Apakah yang engkau perintahkan berkaitan dengan istri-istri kami?”
1. Berilah Mereka Makan Seperti Apa Yang Kamu Makan
Secara tegas Rasulullah menyampaikan bahwa seorang suami harus memberi makan istri sesuai apa yang ia makan. Jangan sampai memberi makan istri jauh lebih sederhana dari apa yang kita makan.
Pernahkah terpikir apakah istri kita telah makan atau belum ketika kita sedang makan di luaran? Pernahkah memikirkannya ketika kita tengah asyik makan-makan bersama rekan kerja atau yang lainnya? Sudah selayaknya bagi kita untuk tidak sibuk menikmati dunia ini tanpa membaginya dengan istri.
Ingatlah bahwa bisa jadi istri yang tak pernah kita pikirkan, sebenarnya sibuk menahan lapar dan haus hanya demi menunggu kita pulang dan makan bersama. Lantas mengapa kita begitu ego dengan makan lebih dahulu di luaran?
2. Berilah Mereka Pakaian Seperti Yang Engkau Kenakan
Pernahkah kita memperhatikan bagaimana istri kita berpakaian? Kapan terakhir kali membelikannya busana yang bagus dan membuatnya senang? Jangan sampai kita sibuk membeli keperluan untuk memperbagus penampilan kita saja hanya dengan dalih supaya tampil baik di hadapan klien. Sementara kita membiarkan istri berpakaian seadanya, namun berharap mereka bisa tampil lebih cantik dari wanita lain.
Sungguh sudah seharusnya kita mengagendakan keuangan untuk membelikan seorang istri pakaian yang layak sekemampuan kita. Yang terpenting ada niat baik untuk memberikan yang terbaik dari penghasilan yang telah kita usahakan.
3. Janganlah Kamu Memukul Mereka
Meski fisik seorang suami lebih gagah dan kekar, namun bukan berarti berhak sewenang-wenang melakukan kekerasan kepada seorang istri. Bagaimana perasaan kita mendaratkan pukulan pada sosok yang begitu lemah dengan kulitnya yang lembut? Jangan sampai hanya satu kesalahan memupus habis berjuta kebaikan yang telah mereka lakukan pada kita maupun anak kita.
Bahkan sebagian keterangan menyebutkan suami yang sering menyakiti istrinya akan disakiti pula oleh para malaikat.
4. Jangan Menjelek-Jelekkannya
Pernahkah melihat pakaian istri yang kotor karena tidak sempat menggantinya dikarenakan sibuk memasak atau mengurus rumah? Pernahkah pula melihat istri yang sesekali melakukan kesalahan dalam mengurus rumah tangga? Lantas mengapa kita begitu mudahnya menjelek-jelekkan seorang istri bahwa ia adalah pribadi yang jorok dan tak pandai mengurus rumah tangga?
Janganlah bersikap demikian hanya gara-gara melihat satu kesalahan istri, kemudian menganggap seluruh pribadinya buruk dan menyebarkannya kepada sahabat dan keluarga.
Camkanlah 4 wasiat Rasulullah tersebut dalam-dalam. Jangan sampai mengaku sebagai orang yang cinta kepada Nabinya, namun melalaikan apa yang telah diwasiatkannya.
Wallahu A’lam