3 Kemuliaan Waktu Subuh Bagi Kehidupan Dunia Dan Akhirat │ Waktu subuh adalah waktu dimana muslim memulai aktivitasnya. Allah Subahanahu Wa Ta’ala menjadikan waktu subuh sebagai salah satu sumpahnya, sebagaimana yang tercantum dalam Qur’an surat Al Fajr: ‘Wal Fajr’ demi waktu subuh! Ini menandakan bahwa waktu subuh begitu penting. Pada waktu subuh terkandung banyak kemuliaan juga terkandung banyak bahaya.
Siapa yang bisa memanfaatkannya dengan baik, maka ia akan memperoleh kemuliaan. Kemuliaan yang didapat bukan hanya untuk dirasakan di akhirat, namun dapat kita rasakan pula sekarang di dunia. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pun sangat memperhatikan waktu subuh, hingga beliau melantunkan do’a: “Allahumma baarik li ummatii fi bukuuriha (Ya Allah, berkahilah ummatku di pagi hari)”.
Berikut ini kemuliaan berbagai bidang yang diperoleh karena dilakukan di waktu subuh:
1. Kemenangan Dalam Peperangan
Maka beliau pun biasa mengirim sariyyah (pasukan perang) di pagi hari dan mereka kembali dengan membawa kemenangan. Betapa tidak, di saat kaum kafir tengah terlelap tidur di waktu subuh -yang memang suasananya sangat mendukung untuk kembali menenggelamkan diri di peraduan-, kaum muslimin sudah siap sedia dengan semangat membara menggempur mengalahkan lawan yang tengah lengah.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
“Demi kuda perang yang berlari kencang terengah-engah. Dan kuda yang mencetuskan api dengan pukulan (kuku kakinya). Dan kuda yang menyerang di waktu subuh. Maka ia menerbangkan debu, dan menyerbu ke tengah-tengah kumpulan musuh”. (QS. Al A’diyat: 1-5)
2. Keuntungan Dalam Perniagaan
Dalam bidang perniagaan pun jika dimulai dari di awal hari maka akan memperoleh keuntungan yang lebih besar. Tersebutlah Sakhru yang merupakan seorang pedagang. Ia biasa mengirim kafilah dagangnya di awal pagi hingga kehidupannya pun sejahtera dan hartanya bertambah banyak. Namun kita harus selalu ingat banyaknya harta yang diperoleh jangan sampai membuat kita jauh dari Dzat yang memberikan titipan harta yang banyak tersebut. Niatkan semuanya untuk beribadah pada-Nya. Keluarkanlah zakat dan sedekah dari harta itu.
3. Ganjaran Haji Dan Umrah Sempurna Dalam Peribadatan
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Barangsiapa menegakkan salat subuh berjamaah di masjid, lalu dia duduk berzikir sampai matahari terbit, lalu menegakkan salat dua rakaat, maka dia akan meraih pahala haji dan umrah. Rasulullah melanjutkan sabdanya, "sempurna, sempurna, sempurna." (HR At-Tirmidzi).
Shalat dua rakaat tersebut disebut shalat isyroq. Kita bisa hitung ringannya pelaksanaan shalat dua raka’at tersebut jika dibandingkan dengan melaksanakan haji dan umroh sebagaimana mestinya.
Sekarang ini, haji dan umroh memerlukan biaya yang sangat mahal untuk transportasi, makan dan penginapan. Kekuatan fisik pun terkuras cukup banyak dalam menunaikan ibadah ini. Namun dengan hanya duduk berdzikir kepada Allah di masjid setelah melaksanakan shalat subuh berjama’ah hingga matahari terbit kemudian menegakkan dua raka’at shalat, kita bisa meraih pahala haji dan umroh dengan sempurna.
Ini berarti sungguh merupakan kabar gembira bagi hamba Allah yang tidak bisa menunaikan ibadah haji maupun umroh karena keterbatasan kemampuan, baik dari segi fisik maupun biaya. Kita tetap dapat meraih pahala haji dan umroh sempurna walaupun tidak benar-benar berangkat ke tanah suci.
Maka sungguh merugilah bagi mereka yang menyia-nyiakan waktu subuh hingga berlalu begitu saja. Jangankan giat beraktivitas di waktu subuh seperti menuntut ilmu, memulai perniagaan, berjihad di jalan Allah atau duduk berdzikir mengingat-Nya di masjid, kaum muslimin zaman sekarang malah lelap tertidur. Bahkan shalat subuh pun tidak mereka kerjakan.
Padahal kita sudah tahu bahwa dua raka’at fajar lebih baik daripada dunia dan seisinya. Namun melaksanakan shalat fajar sungguh terasa sangat berat. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Sesungguhnya tiada yang dirasa berat oleh seorang munafik, kecuali melaksanakan shalat Isya dan shalat Subuh. Sekiranya mereka tahu akan keagungan pahalanya, niscaya mereka bakal mendatanginya sekalipun harus berjalan merangkak-rangkak” (HR Bukhari Muslim).
Demikian uraian singkat mengenai kemuliaan dunia akhirat yang bisa diraih di waktu subuh. Berbahagialah mereka yang mampu memetik kemuliaan tersebut. Maka marilah mulai dari sekarang kita berlomba untuk mengisi waktu subuh dengan berbagai kebaikan hingga kemuliaan dunia akhirat mampu kita capai.
Siapa yang bisa memanfaatkannya dengan baik, maka ia akan memperoleh kemuliaan. Kemuliaan yang didapat bukan hanya untuk dirasakan di akhirat, namun dapat kita rasakan pula sekarang di dunia. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pun sangat memperhatikan waktu subuh, hingga beliau melantunkan do’a: “Allahumma baarik li ummatii fi bukuuriha (Ya Allah, berkahilah ummatku di pagi hari)”.
Berikut ini kemuliaan berbagai bidang yang diperoleh karena dilakukan di waktu subuh:
1. Kemenangan Dalam Peperangan
Maka beliau pun biasa mengirim sariyyah (pasukan perang) di pagi hari dan mereka kembali dengan membawa kemenangan. Betapa tidak, di saat kaum kafir tengah terlelap tidur di waktu subuh -yang memang suasananya sangat mendukung untuk kembali menenggelamkan diri di peraduan-, kaum muslimin sudah siap sedia dengan semangat membara menggempur mengalahkan lawan yang tengah lengah.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
“Demi kuda perang yang berlari kencang terengah-engah. Dan kuda yang mencetuskan api dengan pukulan (kuku kakinya). Dan kuda yang menyerang di waktu subuh. Maka ia menerbangkan debu, dan menyerbu ke tengah-tengah kumpulan musuh”. (QS. Al A’diyat: 1-5)
2. Keuntungan Dalam Perniagaan
Dalam bidang perniagaan pun jika dimulai dari di awal hari maka akan memperoleh keuntungan yang lebih besar. Tersebutlah Sakhru yang merupakan seorang pedagang. Ia biasa mengirim kafilah dagangnya di awal pagi hingga kehidupannya pun sejahtera dan hartanya bertambah banyak. Namun kita harus selalu ingat banyaknya harta yang diperoleh jangan sampai membuat kita jauh dari Dzat yang memberikan titipan harta yang banyak tersebut. Niatkan semuanya untuk beribadah pada-Nya. Keluarkanlah zakat dan sedekah dari harta itu.
3. Ganjaran Haji Dan Umrah Sempurna Dalam Peribadatan
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Barangsiapa menegakkan salat subuh berjamaah di masjid, lalu dia duduk berzikir sampai matahari terbit, lalu menegakkan salat dua rakaat, maka dia akan meraih pahala haji dan umrah. Rasulullah melanjutkan sabdanya, "sempurna, sempurna, sempurna." (HR At-Tirmidzi).
Shalat dua rakaat tersebut disebut shalat isyroq. Kita bisa hitung ringannya pelaksanaan shalat dua raka’at tersebut jika dibandingkan dengan melaksanakan haji dan umroh sebagaimana mestinya.
Sekarang ini, haji dan umroh memerlukan biaya yang sangat mahal untuk transportasi, makan dan penginapan. Kekuatan fisik pun terkuras cukup banyak dalam menunaikan ibadah ini. Namun dengan hanya duduk berdzikir kepada Allah di masjid setelah melaksanakan shalat subuh berjama’ah hingga matahari terbit kemudian menegakkan dua raka’at shalat, kita bisa meraih pahala haji dan umroh dengan sempurna.
Ini berarti sungguh merupakan kabar gembira bagi hamba Allah yang tidak bisa menunaikan ibadah haji maupun umroh karena keterbatasan kemampuan, baik dari segi fisik maupun biaya. Kita tetap dapat meraih pahala haji dan umroh sempurna walaupun tidak benar-benar berangkat ke tanah suci.
Maka sungguh merugilah bagi mereka yang menyia-nyiakan waktu subuh hingga berlalu begitu saja. Jangankan giat beraktivitas di waktu subuh seperti menuntut ilmu, memulai perniagaan, berjihad di jalan Allah atau duduk berdzikir mengingat-Nya di masjid, kaum muslimin zaman sekarang malah lelap tertidur. Bahkan shalat subuh pun tidak mereka kerjakan.
Padahal kita sudah tahu bahwa dua raka’at fajar lebih baik daripada dunia dan seisinya. Namun melaksanakan shalat fajar sungguh terasa sangat berat. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Sesungguhnya tiada yang dirasa berat oleh seorang munafik, kecuali melaksanakan shalat Isya dan shalat Subuh. Sekiranya mereka tahu akan keagungan pahalanya, niscaya mereka bakal mendatanginya sekalipun harus berjalan merangkak-rangkak” (HR Bukhari Muslim).
Demikian uraian singkat mengenai kemuliaan dunia akhirat yang bisa diraih di waktu subuh. Berbahagialah mereka yang mampu memetik kemuliaan tersebut. Maka marilah mulai dari sekarang kita berlomba untuk mengisi waktu subuh dengan berbagai kebaikan hingga kemuliaan dunia akhirat mampu kita capai.