Banyak orang bertanya, Seperti apa isi ruang dalam Ka’bah? Maka foto-foto berikut ini yang akan menjawab pertanyaan tersebut. Mari kita perdalam lagi ilmu sejarah Islam kita supaya bisa menjawab pertanyaan orang-orang yang masih penasaran tentang isi dalam Ka'bah.
Arti Ka'bah
Kata Ka'bah sebenarnya diambil dari kata Ka'bu yang artinya mata kaki atau tempat kaki berputar bergerak untuk melangkah. Atau Ka'bain yang berarti dua mata kaki, mata bumi, sumbu bumi atau kutub putaran utara bumi.
Ka'bah adalah tempat paling sakral bagi kaum muslimin di seluruh dunia. Tempat inilah yang pertama kali didirikan di muka bumi oleh para malaikat. Bentuk bangunan Kakbah mendekati bentuk kubus yang posisinya terletak di tengah-tengah Masjidil Haram di Makkah. Selain sebagai tempat beribadah, Ka'bah juga merupakan bangunan yang dijadikan patokan arah kiblat atau arah patokan untuk hal-hal yang bersifat ibadah bagi umat Islam di seluruh dunia. Kabah juga menjadi bangunan yang wajib dikunjungi atau diziarahi semua kaum muslimin untuk melaksanakan ibadah haji dan umrah.
Bagian Luar Ka'bah
Berbentuk segi empat, Ka'bah dibangun dengan batu biru yang sangat keras. Tingginya sekitar 15 m. Panjang sisi antara tempat pancuran air mizab (talang emas) dengan sisi depannya adalah sekitar 10,1 m. Panjang sisi pintu Ka’bah dengan bagian belakangnya sekitar 12 m.
Pintu Ka’bah terletak diatas 2 m dari lantai Masjidil Haram, Untuk memasukinya harus naik dengan menggunakan tangga seperti tangga mimbar. Sekarang ini, tangga untuk masuk ke pintu Kabah terbuat dari kayu berlapis perak, hadiah dari salah satu pengusaha India. Tangga tersebut tidak diletakkan di dekat Ka’bah, Namun hanya dipakai jika pintu Ka'bah akan dibuka untuk kunjungan dalam acara-acara tertentu. Dan pintu Ka'bah tidak dibuka lebih dari 15 kali dalam setahun.
Di sudut sebelah pintu Ka’bah, terdapat Hajar Aswad. Tingginya sekitar 1,5 m dari atas lantai masjidil haram. Hajar Aswad merupakan sebuah batu mengkilat berbentuk oval tidak beraturan. Warnanya hitam agak kemerah-merahan. Di batu Hajar Aswad terdapat warna merah dengan garis-garis kuning bekas penempelan potongan-potongan Hajar Aswad yang dulu pernah pecah.
Pancuran yang muncul dari atas atap di bagian tengah dinding rukun utara dan rukun barat adalah mizab rahmah. Mizab ini dibuat oleh al-Hajjaj bin Yusuf (Menteri pertahanan masa bani Umayyah) dengan tujuan agar air hujan yang turun tidak menggenangi atap Ka’bah.
Di tahun 959 H, Sultan Sulaiman al-Utsmani mengganti ujung mizab dengan bahan perak. Kemudian di tahun 1021 H, Sultan Ahmad al-Utsmani mengganti ujung mizab dengan perak disertai ukiran menggunakan tinta biru berselang-seling emas.
Kemudian di tahun 1273 H, Sultan Abdul Majid Utsmani mengganti mizab dengan pancuran air yang seluruhnya dibuat dari emas. Mizab atau pancuran air itulah yang masih ada sampai saat ini.
Di bawah mizab terdapat al-hatim. ada sebuah bangunan melengkung setengah lingkaran yang kedua ujungnya berada di rukun utara dan barat dengan jarak 2,3 m. Tingginya 1.5 m. Bagian ini dibeton dengan batu marmer berukir. Ruang yang ada di antara keduanya disebut Hijir Ismail. Tiga meter dari ruang ini, pada masa Nabi Ibrahim ‘alaihissalam termasuk bangunan Ka’bah. Ada yang mengatakan bahwa Hajar dan Ismail dimakamkan di tempat ini.
Foto-foto Isi Dalam Ka'bah
Foto Ka'bah 1: Salah satu rukun atau sisi dalam Ka'bah al-Musyarrafah. Tampak di bagian atas bagian kain kiswah dalam yang khusus untuk Ka’bah.
Foto Ka'bah 2: Sebuah lemari yanga ada di dalam Ka’bah. Posisi lemari ini tepat berada di depan pintu Ka’bah –jika dilihat dari bagian dalam. Di atasnya biasa diletakkan alat pewangi dari asap kayu gaharu yang khusus untuk mengharumi ruangan Ka’bah.
Foto Ka'bah 3: Ini adalah bekas tempat shalat Rasulullah SAW ketika beliau memasuki Ka'bah.
Foto Ka'bah 4: Bagian kecil di dinding Ka’bah berupa batu tertentu. Posisinya menghadap tempat shalat Nabi Muhammad SAW. Di batu tersebut tertuliskan kalimat tauhid “Laa ilaaha illallaah, Muhammad rasulullah”.
Foto Ka'bah 5: Sebuah pintu yang ada dalam Ka’bah. Pintu ini bukanlah pintu utama Ka’bah. Pintu ini terkenal dengan nama pintu taubat. Di dalam pintu tersebut terdapat tangga menuju ke atap Ka’bah.
Foto Ka'bah 6: Tiga buah tiang yang ada dalam Ka'bah. 3 tiang ini terbuat dari kayu yang terbaik dan disepuh dengan emas murni. Bagian atasnya terlihat kain kiswah bagian dalam yang berwarna hijau. Tampak juga pada gambar diatas beberapa lampu kecil, tempat pengasapan kayu gaharu, dan berbagai perabotan untuk membersihkan Ka'bah. Perabotan yang ada dalam ka'bah tersebut merupakan hadiah pemberian dari para raja, khalifah, sultan, amir, dan para pembesar Islam sepanjang sejarah.
Foto Ka'bah 7: Ada 3 tiang lainnya yang berdiri kokoh dalam Ka’bah. 3 buah tiang ini terbuat dari kayu terbaik dan disepuh dengan emas murni. Tampak pada gambar pintu masuk Ka’bah atau dikenal dengan Pintu Ka’bah. Pada gambar isi Ka'bah diatas juga terlihat lemari yang berada di depan Pintu masuk Ka’bah dan di atasnya terdapat alat untuk pengasapan kayu gaharu yang digunakan untuk mengharumkan bagian dalam Ka’bah.
Baca Juga:
Sumber Gambar: Facebook Syaikh Muhammad bin Umar Bazmul
Daftar Pustaka:
– Al-Kharbuthli, Ali Husni. 2013. Sejarah Ka'bah. Jakarta: Turats.
Arti Ka'bah
Kata Ka'bah sebenarnya diambil dari kata Ka'bu yang artinya mata kaki atau tempat kaki berputar bergerak untuk melangkah. Atau Ka'bain yang berarti dua mata kaki, mata bumi, sumbu bumi atau kutub putaran utara bumi.
Ka'bah adalah tempat paling sakral bagi kaum muslimin di seluruh dunia. Tempat inilah yang pertama kali didirikan di muka bumi oleh para malaikat. Bentuk bangunan Kakbah mendekati bentuk kubus yang posisinya terletak di tengah-tengah Masjidil Haram di Makkah. Selain sebagai tempat beribadah, Ka'bah juga merupakan bangunan yang dijadikan patokan arah kiblat atau arah patokan untuk hal-hal yang bersifat ibadah bagi umat Islam di seluruh dunia. Kabah juga menjadi bangunan yang wajib dikunjungi atau diziarahi semua kaum muslimin untuk melaksanakan ibadah haji dan umrah.
Bagian Luar Ka'bah
Berbentuk segi empat, Ka'bah dibangun dengan batu biru yang sangat keras. Tingginya sekitar 15 m. Panjang sisi antara tempat pancuran air mizab (talang emas) dengan sisi depannya adalah sekitar 10,1 m. Panjang sisi pintu Ka’bah dengan bagian belakangnya sekitar 12 m.
Pintu Ka’bah terletak diatas 2 m dari lantai Masjidil Haram, Untuk memasukinya harus naik dengan menggunakan tangga seperti tangga mimbar. Sekarang ini, tangga untuk masuk ke pintu Kabah terbuat dari kayu berlapis perak, hadiah dari salah satu pengusaha India. Tangga tersebut tidak diletakkan di dekat Ka’bah, Namun hanya dipakai jika pintu Ka'bah akan dibuka untuk kunjungan dalam acara-acara tertentu. Dan pintu Ka'bah tidak dibuka lebih dari 15 kali dalam setahun.
Di sudut sebelah pintu Ka’bah, terdapat Hajar Aswad. Tingginya sekitar 1,5 m dari atas lantai masjidil haram. Hajar Aswad merupakan sebuah batu mengkilat berbentuk oval tidak beraturan. Warnanya hitam agak kemerah-merahan. Di batu Hajar Aswad terdapat warna merah dengan garis-garis kuning bekas penempelan potongan-potongan Hajar Aswad yang dulu pernah pecah.
Pancuran yang muncul dari atas atap di bagian tengah dinding rukun utara dan rukun barat adalah mizab rahmah. Mizab ini dibuat oleh al-Hajjaj bin Yusuf (Menteri pertahanan masa bani Umayyah) dengan tujuan agar air hujan yang turun tidak menggenangi atap Ka’bah.
Di tahun 959 H, Sultan Sulaiman al-Utsmani mengganti ujung mizab dengan bahan perak. Kemudian di tahun 1021 H, Sultan Ahmad al-Utsmani mengganti ujung mizab dengan perak disertai ukiran menggunakan tinta biru berselang-seling emas.
Kemudian di tahun 1273 H, Sultan Abdul Majid Utsmani mengganti mizab dengan pancuran air yang seluruhnya dibuat dari emas. Mizab atau pancuran air itulah yang masih ada sampai saat ini.
Di bawah mizab terdapat al-hatim. ada sebuah bangunan melengkung setengah lingkaran yang kedua ujungnya berada di rukun utara dan barat dengan jarak 2,3 m. Tingginya 1.5 m. Bagian ini dibeton dengan batu marmer berukir. Ruang yang ada di antara keduanya disebut Hijir Ismail. Tiga meter dari ruang ini, pada masa Nabi Ibrahim ‘alaihissalam termasuk bangunan Ka’bah. Ada yang mengatakan bahwa Hajar dan Ismail dimakamkan di tempat ini.
Foto-foto Isi Dalam Ka'bah
Foto Ka'bah 1 |
Foto Ka'bah 1: Salah satu rukun atau sisi dalam Ka'bah al-Musyarrafah. Tampak di bagian atas bagian kain kiswah dalam yang khusus untuk Ka’bah.
Foto Ka'bah 2 |
Foto Ka'bah 2: Sebuah lemari yanga ada di dalam Ka’bah. Posisi lemari ini tepat berada di depan pintu Ka’bah –jika dilihat dari bagian dalam. Di atasnya biasa diletakkan alat pewangi dari asap kayu gaharu yang khusus untuk mengharumi ruangan Ka’bah.
Foto Ka'bah 3 |
Foto Ka'bah 3: Ini adalah bekas tempat shalat Rasulullah SAW ketika beliau memasuki Ka'bah.
Foto Ka'bah 4 |
Foto Ka'bah 4: Bagian kecil di dinding Ka’bah berupa batu tertentu. Posisinya menghadap tempat shalat Nabi Muhammad SAW. Di batu tersebut tertuliskan kalimat tauhid “Laa ilaaha illallaah, Muhammad rasulullah”.
Foto Ka'bah 5 |
Foto Ka'bah 5: Sebuah pintu yang ada dalam Ka’bah. Pintu ini bukanlah pintu utama Ka’bah. Pintu ini terkenal dengan nama pintu taubat. Di dalam pintu tersebut terdapat tangga menuju ke atap Ka’bah.
Foto Ka'bah 6 |
Foto Ka'bah 6: Tiga buah tiang yang ada dalam Ka'bah. 3 tiang ini terbuat dari kayu yang terbaik dan disepuh dengan emas murni. Bagian atasnya terlihat kain kiswah bagian dalam yang berwarna hijau. Tampak juga pada gambar diatas beberapa lampu kecil, tempat pengasapan kayu gaharu, dan berbagai perabotan untuk membersihkan Ka'bah. Perabotan yang ada dalam ka'bah tersebut merupakan hadiah pemberian dari para raja, khalifah, sultan, amir, dan para pembesar Islam sepanjang sejarah.
Foto Ka'bah 7: |
Foto Ka'bah 7: Ada 3 tiang lainnya yang berdiri kokoh dalam Ka’bah. 3 buah tiang ini terbuat dari kayu terbaik dan disepuh dengan emas murni. Tampak pada gambar pintu masuk Ka’bah atau dikenal dengan Pintu Ka’bah. Pada gambar isi Ka'bah diatas juga terlihat lemari yang berada di depan Pintu masuk Ka’bah dan di atasnya terdapat alat untuk pengasapan kayu gaharu yang digunakan untuk mengharumkan bagian dalam Ka’bah.
Baca Juga:
- Kenapa Lantai Masjidil Haram Tetap Dingin Walau Cuaca Panas
- Kisah Runtuhnya Ka'bah Menjelang Kiamat
- Sejarah Ka'bah dari Awal Sampai Sekarang
Sumber Gambar: Facebook Syaikh Muhammad bin Umar Bazmul
Daftar Pustaka:
– Al-Kharbuthli, Ali Husni. 2013. Sejarah Ka'bah. Jakarta: Turats.