Begini Cara Menjawab Pertanyaan Yang Membuat Umat Islam Menjadi Murtad │ Sebagai umat Islam yang awam, kita haruslah waspada terhadap gerqk langkah dari orang-orang yang ingin membuat kita menjadi murtad atau keluar dari agama Islam. Seringkali berbagai pertanyaan tersebut dilontarkan dengan tujuan menggoyahkan keyakinan sekaligus memperkuat pengaruh mereka dalam diri kita.
Tentu kita semua tidak ingin jika keimanan yang dimiliki dengan mudahnya goyah oleh berbagai pertanyaan tersebut. Untuk itu perlu diketahui sejak dini, pertanyaan apa saja yang akan mereka tanyakan sehingga kita pun telah siap dengan jawabannya.
1. Pertanyaan
“Apakah injil disebutkan dalam Al Quran?” Kebanyakan umat Islam akan menjawab, “Iya, disebutkan”. Mereka kemudian berkata, “Lantas mengapa engkau tidak mengikuti injil?”
Jawaban
Al Quran telah menyatakan tentang kebenaran kitab Injil ataupun Taurat sebagaimana yang disebutkan dalam surat Al Imran ayat 3.
“Dia menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepadamu dengan sebenarnya, membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil.” (QS Ali Imran 3)
Sehingga jelas meski Al Quran membenarkan, namun bukan berarti kita harus mengikuti. Karena jika pun harus mengikuti Injil, maka kita pun harus juga mengikuti isi dari Taurat. Justru sebaliknya dimana merekalah yang harusnya mengikuti Al Quran sebagaimana yang difirmankan oleh Allah.
“Hai orang-orang yang telah diberi Al Kitab, berimanlah kepada apa yang telah Kami turunkan (Al Quran) yang membenarkan kitab yang ada pada kamu.” (QS An Nisa 47)
Dan Injil yng dibenarkan oleh Al Quran adalah Injil yang masih asli yaitu Injil pada zaman Nabi Isa sebelum akhirnya dipalsukan. Pemalsuan ini bukanlah asal bicara saja karena ada bukti perubahan isi Injil yang pada persidangan Nicea tahun 325 Masehi. Selain itu di tahun 1881 muncul Injil King James version yang merevisi berbagai isi Injil yang dianggap bertentangan. Kemudian pada tahun 1952, Revised Standard Version atau RSV muncul guna merevisi berbagai kecacatan dalam isi Injil King James Version.
2. Pertanyaan
“Dalam Al Quran, Nabi Muhammad hanya disebutkan sebanyak lima kali yakni dengan nama “Muhammad” sebanyak empat kali dan “Ahmad” sebanyak satu kali. Sementara Isa disebutkan sebanyak 25 kali. Jadi manakah yang lebih besar kemuliaannya? Apakah Muhammad yang hanya 5 kali ataukah Yesus atau Isa yang disebut sebanyak 25 kali?”
Jawaban
Memang benar banyak Nabi Muhammad hanya disebut lima kali sementara Nabi Isa lebih banyak yakni 25 kali. Namun banyaknya penyebutan dalam Al Quran bukan menjadi patokan kemuliaan seseorang.
Bahkan jika mau dibandingkan, maka Nabi Musa-lah yang lebih banyak disebut yaitu 124 kali. Jadi jika anggapan kaum lain menyatakan bahwa seseorang harus dimuliakan berdasarkan banyaknya penyebutan, maka Nabi Musalah yang menang. Apakah mereka mau mengakui bahwa Nabi Musa lebih agung dari Isa?
Dan jika disebutkan pula bahwa banyaknya sebutan menjadikan seseorang bergelar Tuhan, apakah mereka mau mengakui Nabi Musa sebagai Tuhan?
Satu hal lagi adalah dalam Al Quran, Nabi Isa namanya selalui disertai dengan “bin Maryam” dan sedikit saja yang hanya menyebutkan “Isa” dengan tujuan untuk mengingatkan manusia bahwa Nabi Isa adalah putra Maryam bukan anak Tuhan.
3. Pertanyaan
“Apakah Nabi Muhammad memiliki ayah dan Ibu?” Umat Islam akan berkata, “Iya” Mereka kemudian berkata, “Lantas bagaimana dengan Isa?” Umat Islam akan menjawab bahwa Nabi Isa lahir tanpa ayah.
Maka mereka yang ingin memurtadkan akan berkata, “Jika begitu hebat siapa antara Isa dengan Muhammad?”
Jawaban
Meski Nabi Isa dilahirkan tanpa ayah, bukan berarti dikatakan lebih hebat bahkan dianggap sebagai Tuhan. Coba tanyakan balik hebat siapa antara Isa dengan Adam jika berdasarkan kelahirannya. Pasti lebih hebat Nabi Adam karena lahir tanpa ayah dan ibu.
Allah telah menjelaskan dalam Al Quran tentang penciptaan Nabi Isa dan Nabi Adam.
“Sesungguhnya misal penciptaan Isa di sisi Allah sama seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah kemudian Allah berfirman kepadanya “Jadilah (seorang manusia), maka jadilah ia.” (QS Ali Imran 59)
Dengan kelahiran yang tanpa ayah, mereka pun menyebutnya Yesus anak Tuhan seperti yang terdapat dalam Yohannes 67-69. Padahal penyebutan anak Tuhan juga banyak disebutkan kepada selain Isa. Contohnya seperti Adam anak Tuhan, Efraim anak Tuhan, Ezra anak Tuhan. Dengan kata lain, mereka yang dituntun dalam jalan kebenaran disebut anak Tuhan atau orang yang mengikuti ajaran Tuhan.
Tentu kita semua tidak ingin jika keimanan yang dimiliki dengan mudahnya goyah oleh berbagai pertanyaan tersebut. Untuk itu perlu diketahui sejak dini, pertanyaan apa saja yang akan mereka tanyakan sehingga kita pun telah siap dengan jawabannya.
1. Pertanyaan
“Apakah injil disebutkan dalam Al Quran?” Kebanyakan umat Islam akan menjawab, “Iya, disebutkan”. Mereka kemudian berkata, “Lantas mengapa engkau tidak mengikuti injil?”
Jawaban
Al Quran telah menyatakan tentang kebenaran kitab Injil ataupun Taurat sebagaimana yang disebutkan dalam surat Al Imran ayat 3.
“Dia menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepadamu dengan sebenarnya, membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil.” (QS Ali Imran 3)
Sehingga jelas meski Al Quran membenarkan, namun bukan berarti kita harus mengikuti. Karena jika pun harus mengikuti Injil, maka kita pun harus juga mengikuti isi dari Taurat. Justru sebaliknya dimana merekalah yang harusnya mengikuti Al Quran sebagaimana yang difirmankan oleh Allah.
“Hai orang-orang yang telah diberi Al Kitab, berimanlah kepada apa yang telah Kami turunkan (Al Quran) yang membenarkan kitab yang ada pada kamu.” (QS An Nisa 47)
Dan Injil yng dibenarkan oleh Al Quran adalah Injil yang masih asli yaitu Injil pada zaman Nabi Isa sebelum akhirnya dipalsukan. Pemalsuan ini bukanlah asal bicara saja karena ada bukti perubahan isi Injil yang pada persidangan Nicea tahun 325 Masehi. Selain itu di tahun 1881 muncul Injil King James version yang merevisi berbagai isi Injil yang dianggap bertentangan. Kemudian pada tahun 1952, Revised Standard Version atau RSV muncul guna merevisi berbagai kecacatan dalam isi Injil King James Version.
2. Pertanyaan
“Dalam Al Quran, Nabi Muhammad hanya disebutkan sebanyak lima kali yakni dengan nama “Muhammad” sebanyak empat kali dan “Ahmad” sebanyak satu kali. Sementara Isa disebutkan sebanyak 25 kali. Jadi manakah yang lebih besar kemuliaannya? Apakah Muhammad yang hanya 5 kali ataukah Yesus atau Isa yang disebut sebanyak 25 kali?”
Jawaban
Memang benar banyak Nabi Muhammad hanya disebut lima kali sementara Nabi Isa lebih banyak yakni 25 kali. Namun banyaknya penyebutan dalam Al Quran bukan menjadi patokan kemuliaan seseorang.
Bahkan jika mau dibandingkan, maka Nabi Musa-lah yang lebih banyak disebut yaitu 124 kali. Jadi jika anggapan kaum lain menyatakan bahwa seseorang harus dimuliakan berdasarkan banyaknya penyebutan, maka Nabi Musalah yang menang. Apakah mereka mau mengakui bahwa Nabi Musa lebih agung dari Isa?
Dan jika disebutkan pula bahwa banyaknya sebutan menjadikan seseorang bergelar Tuhan, apakah mereka mau mengakui Nabi Musa sebagai Tuhan?
Satu hal lagi adalah dalam Al Quran, Nabi Isa namanya selalui disertai dengan “bin Maryam” dan sedikit saja yang hanya menyebutkan “Isa” dengan tujuan untuk mengingatkan manusia bahwa Nabi Isa adalah putra Maryam bukan anak Tuhan.
3. Pertanyaan
“Apakah Nabi Muhammad memiliki ayah dan Ibu?” Umat Islam akan berkata, “Iya” Mereka kemudian berkata, “Lantas bagaimana dengan Isa?” Umat Islam akan menjawab bahwa Nabi Isa lahir tanpa ayah.
Maka mereka yang ingin memurtadkan akan berkata, “Jika begitu hebat siapa antara Isa dengan Muhammad?”
Jawaban
Meski Nabi Isa dilahirkan tanpa ayah, bukan berarti dikatakan lebih hebat bahkan dianggap sebagai Tuhan. Coba tanyakan balik hebat siapa antara Isa dengan Adam jika berdasarkan kelahirannya. Pasti lebih hebat Nabi Adam karena lahir tanpa ayah dan ibu.
Allah telah menjelaskan dalam Al Quran tentang penciptaan Nabi Isa dan Nabi Adam.
“Sesungguhnya misal penciptaan Isa di sisi Allah sama seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah kemudian Allah berfirman kepadanya “Jadilah (seorang manusia), maka jadilah ia.” (QS Ali Imran 59)
Dengan kelahiran yang tanpa ayah, mereka pun menyebutnya Yesus anak Tuhan seperti yang terdapat dalam Yohannes 67-69. Padahal penyebutan anak Tuhan juga banyak disebutkan kepada selain Isa. Contohnya seperti Adam anak Tuhan, Efraim anak Tuhan, Ezra anak Tuhan. Dengan kata lain, mereka yang dituntun dalam jalan kebenaran disebut anak Tuhan atau orang yang mengikuti ajaran Tuhan.
Baca Juga: Jawaban Atas Pertanyaan Yang Memurtadkan (Bagian 2)