KabarMakkah.Com – Sebuah kisah nyata tentang bagaimana kemuliaan seseorang yang membantu sesamanya untuk menebus biaya pengobatan di Rumah Sakit ini telah dikabarkan pertama kali oleh Solo Pos. Secara sembunyi-sembunyi, bantuan yang diberikan kepada saudara muslimnya tersebut tidak diketahui namanya apalagi identitasnya si donaturnya.
Apa yang dilakukan oleh pria ini bagaikan seorang malaikat. Betapa tidak, bantuan sebesar 30 juta ia sodorkan kepada pihak kasir Rumah Sakit. Ia memberikan uang tersebut untuk biaya yang harus ditanggung oleh pasien RS Kustati yang sudah satu bulan tidak dapat kembali pulang kepada keluarganya dikarenakan harus terlebih dahulu melunasi biaya Rumah Sakit sebesar 27 juta.
Pada saat itu, kasir yang menerima dana dari seseorang yang tidak mau disebut namanya adalah Susi. Tepat pada hari Rabu sore hari, pria tersebut memberikan sejumlah uang kepada Susi sembari berkata, “Tolong lunasi biaya Rumah Sakit atas nama ibu Kusniawati dengan uang ini. Jika masih ada sisa, tolong berikan saja kepada keluarganya.”
Namun saat kasir akan membuat tanda terima dan menanyakan identitas sang donatur, pria itu sudah tidak ada di hadapannya. Tidak ada yang tahu siapa ia sebenarnya, dimana alamatnya dan kemana perginya.
Pria tersebut hanya seorang manusia biasa dan bukan malaikat. Namun hatinya mulia bagaikan malaikat. Ia sengaja tak memberikan identitasnya agar apa yang dilakukannya tersebut menjadi ladang keikhlasan yang tak tersentuh oleh riya.
Kaget bercampur kebingungan membuat kasir rumah sakit segera menemui Kusniawati yang berada di ruang penitipan pasien. Setelah menerima uang dan mendengar cerita yang dialami sang kasir, air mata Kusniawati langsung tak tertahankan. Ia menangis dengan sangat keras hingga ibunya yang saat itu berada di sampingnya pun ikut menangis terharu-haru.
“Baru kali ini semenjak saya kerja di RS Kustati ada kejadian seperti ini.” Kata Susi yang ikut larut dalam keharuan.
Kusniawati dan ibunya pun langsung sujud syukur sembari masih terlihat deraian air mata yang membasahi pipi kedunya. Benar-benar sebuah suasana yang siapapun pasti akan ikut merasakan sebuah kebahagiaan bercampur dengan kesedihan.
Dengan uang 30 juta di tangannya, Kusniawati pun langsung menemui bagian administrasi dan selepas Isya, ia dan ibunya berpamitan kepada pihak rumah sakit untuk kembali ke rumahnya. Keluarga sudah terlalu rindu dengan Kusniawati, terlebih lagi anaknya yang bungsu.
Melihat sebuah kejadian yang luar biasa tersebut, pihak Rumah Sakit ikut memberikan tanda kemanusiaan berupa uang saku 5 juta dan ambulance gratis untuk mengantarkan Kusniawati beserta ibunya ke tempat tujuan yang berada di Cirebon.
Dengan rahmat Allah, Kusniawati yang semula tidak bisa pulang lantaran menanggung hutang 27 juta ke rumah, kini bisa melunasi hutangnya dan bahkan mengantongi uang 11 juta dari gabungan sisa uang donatur dan dari pihak rumah sakit.
Kusniawati pun tak henti-hentinya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak terutama pria yang telah menjadi donaturnya. Ia berdoa agar Allah memberikan kebaikan yang berlipat-lipat kepada pria yang telah menyumbang karena Allah tersebut.
Lihatlah.. betapa sebuah sumbangan yang kita lakukan bisa memberikan kebahagiaan bagi yang membutuhkan. Meski saat ini kita tidak memiliki uang yang banyak seperti yang diberikan oleh pria misterius diatas, namun kita masih bisa menyisihkan apa yang kita mampu perbuat.
Jangan ada kata tidak bisa karena sesungguhnya di balik niat yang tulus, akan ada jalan kemudahan.
Apa yang dilakukan oleh pria ini bagaikan seorang malaikat. Betapa tidak, bantuan sebesar 30 juta ia sodorkan kepada pihak kasir Rumah Sakit. Ia memberikan uang tersebut untuk biaya yang harus ditanggung oleh pasien RS Kustati yang sudah satu bulan tidak dapat kembali pulang kepada keluarganya dikarenakan harus terlebih dahulu melunasi biaya Rumah Sakit sebesar 27 juta.
Pada saat itu, kasir yang menerima dana dari seseorang yang tidak mau disebut namanya adalah Susi. Tepat pada hari Rabu sore hari, pria tersebut memberikan sejumlah uang kepada Susi sembari berkata, “Tolong lunasi biaya Rumah Sakit atas nama ibu Kusniawati dengan uang ini. Jika masih ada sisa, tolong berikan saja kepada keluarganya.”
Namun saat kasir akan membuat tanda terima dan menanyakan identitas sang donatur, pria itu sudah tidak ada di hadapannya. Tidak ada yang tahu siapa ia sebenarnya, dimana alamatnya dan kemana perginya.
Pria tersebut hanya seorang manusia biasa dan bukan malaikat. Namun hatinya mulia bagaikan malaikat. Ia sengaja tak memberikan identitasnya agar apa yang dilakukannya tersebut menjadi ladang keikhlasan yang tak tersentuh oleh riya.
Kaget bercampur kebingungan membuat kasir rumah sakit segera menemui Kusniawati yang berada di ruang penitipan pasien. Setelah menerima uang dan mendengar cerita yang dialami sang kasir, air mata Kusniawati langsung tak tertahankan. Ia menangis dengan sangat keras hingga ibunya yang saat itu berada di sampingnya pun ikut menangis terharu-haru.
“Baru kali ini semenjak saya kerja di RS Kustati ada kejadian seperti ini.” Kata Susi yang ikut larut dalam keharuan.
Kusniawati dan ibunya pun langsung sujud syukur sembari masih terlihat deraian air mata yang membasahi pipi kedunya. Benar-benar sebuah suasana yang siapapun pasti akan ikut merasakan sebuah kebahagiaan bercampur dengan kesedihan.
Dengan uang 30 juta di tangannya, Kusniawati pun langsung menemui bagian administrasi dan selepas Isya, ia dan ibunya berpamitan kepada pihak rumah sakit untuk kembali ke rumahnya. Keluarga sudah terlalu rindu dengan Kusniawati, terlebih lagi anaknya yang bungsu.
Melihat sebuah kejadian yang luar biasa tersebut, pihak Rumah Sakit ikut memberikan tanda kemanusiaan berupa uang saku 5 juta dan ambulance gratis untuk mengantarkan Kusniawati beserta ibunya ke tempat tujuan yang berada di Cirebon.
Dengan rahmat Allah, Kusniawati yang semula tidak bisa pulang lantaran menanggung hutang 27 juta ke rumah, kini bisa melunasi hutangnya dan bahkan mengantongi uang 11 juta dari gabungan sisa uang donatur dan dari pihak rumah sakit.
Kusniawati pun tak henti-hentinya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak terutama pria yang telah menjadi donaturnya. Ia berdoa agar Allah memberikan kebaikan yang berlipat-lipat kepada pria yang telah menyumbang karena Allah tersebut.
Lihatlah.. betapa sebuah sumbangan yang kita lakukan bisa memberikan kebahagiaan bagi yang membutuhkan. Meski saat ini kita tidak memiliki uang yang banyak seperti yang diberikan oleh pria misterius diatas, namun kita masih bisa menyisihkan apa yang kita mampu perbuat.
Jangan ada kata tidak bisa karena sesungguhnya di balik niat yang tulus, akan ada jalan kemudahan.