KabarMakkah.Com – Bisa bertemu dengan Rasul dalam mimpi adalah sebuah kebahagiaan. Betapa tidak, beliau adalah seorang manusia mulia yang diidolakan seluruh manusia karena keteladanan yang terukir dengan jelas baik dalam perkataan maupun perbuatannya.
Meski keinginan untuk bisa bertemu dengan Rasul dalam mimpi sangatlah besar, namun hanya dua orang saja yang bisa memimpikan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Amat beruntunglah mereka karena bisa menjadi seseorang yang Rasulullah istimewakan dari sekian banyak umatnya.
Siapakah Mereka Itu?
Rasulullah telah membenarkan tentang umatnya yang bertemu dengan beliau dalam mimpi. Karena setan tak mampu menyerupai wajah Rasul mulia tersebut.
Bukanlah sembarangan orang yang bisa mendapatkan kesempatan untuk bertemu Baginda Rasulullah dalam mimpi. Hanya ada dua golongan saja yang diberi kesempatan akan hal itu.
Golongan yang pertama adalah para sahabat dimasa beliau masih hidup yang mengetahui kondisi sebenarnya dari utusan Allah tersebut. Sebagian dari para sahabat bahkan telah lama menemani Rasulullah dalam menyebarkan kebaikan sehingga mereka pun seringkali memimpikan Rasulullah.
Golongan yang kedua adalah umat muslim yang melakukan keshalehan lewat mencintai sekaligus mengikuti apa yang menjadi sunnah Rasul. Dalam pikiran golongan ini, waktu di dunia sangatlah berharga sehingga harus diisi dengan berbagai amalan yang telah Rasulullah contohkan.
Al Quran telah memberikan sejumlah keterangan tentang sifat atau ciri dari pribadi Rasulullah sehingga jika pun kita bermimpi melihat Rasulullah, patokan inilah yang harus kita perhatikan. Jangan sampai setan mengelabui kita dengan mengaku sebagai Rasul dalam mimpi.
Banyak orang yang sekarang ini katanya telah melihat Rasulullah dalam mimpi, bahkan diberi amanat untuk menjadi penerus kenabian. Mimpi tersebut hanyalah rekaan setan untuk menjerumuskan dirinya dalam lubang kesesatan.
Sangat konyol apabila ada yang mengaku bermimpi bertemu Rasul, namun sering melakukan kemaksiatan. Sungguh sebuah hal yang bertolak belakang sehingga patut dipertanyakan apakah mimpi itu benar atau hanya sebuah rekayasa setan saja untuk menyesatkan manusia.
Bagi yang merasa umat Rasul, amalkanlah segala keshalehan semata-mata hanya karena Allah, bukan karena ingin bertemu Rasul dalam mimpi. Jika pun memang ditakdirkan Allah bisa bertemu Rasul dalam mimpi, maka sesungguhnya itu adalah hak Allah dan di luar kemampuan kita sebagai hamba yang hina.
Jika dalam mimpi saja Rasul begitu didambakan, apalagi bisa benar-benar bersamanya di surga Allah nanti.
Semoga Allah mempertemukan kita dengan Rasulullah dalam naungan keridhaanNya.. Aamiin
Meski keinginan untuk bisa bertemu dengan Rasul dalam mimpi sangatlah besar, namun hanya dua orang saja yang bisa memimpikan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Amat beruntunglah mereka karena bisa menjadi seseorang yang Rasulullah istimewakan dari sekian banyak umatnya.
Ilustrasi |
Rasulullah telah membenarkan tentang umatnya yang bertemu dengan beliau dalam mimpi. Karena setan tak mampu menyerupai wajah Rasul mulia tersebut.
Bukanlah sembarangan orang yang bisa mendapatkan kesempatan untuk bertemu Baginda Rasulullah dalam mimpi. Hanya ada dua golongan saja yang diberi kesempatan akan hal itu.
Golongan yang pertama adalah para sahabat dimasa beliau masih hidup yang mengetahui kondisi sebenarnya dari utusan Allah tersebut. Sebagian dari para sahabat bahkan telah lama menemani Rasulullah dalam menyebarkan kebaikan sehingga mereka pun seringkali memimpikan Rasulullah.
Golongan yang kedua adalah umat muslim yang melakukan keshalehan lewat mencintai sekaligus mengikuti apa yang menjadi sunnah Rasul. Dalam pikiran golongan ini, waktu di dunia sangatlah berharga sehingga harus diisi dengan berbagai amalan yang telah Rasulullah contohkan.
Al Quran telah memberikan sejumlah keterangan tentang sifat atau ciri dari pribadi Rasulullah sehingga jika pun kita bermimpi melihat Rasulullah, patokan inilah yang harus kita perhatikan. Jangan sampai setan mengelabui kita dengan mengaku sebagai Rasul dalam mimpi.
Banyak orang yang sekarang ini katanya telah melihat Rasulullah dalam mimpi, bahkan diberi amanat untuk menjadi penerus kenabian. Mimpi tersebut hanyalah rekaan setan untuk menjerumuskan dirinya dalam lubang kesesatan.
Sangat konyol apabila ada yang mengaku bermimpi bertemu Rasul, namun sering melakukan kemaksiatan. Sungguh sebuah hal yang bertolak belakang sehingga patut dipertanyakan apakah mimpi itu benar atau hanya sebuah rekayasa setan saja untuk menyesatkan manusia.
Bagi yang merasa umat Rasul, amalkanlah segala keshalehan semata-mata hanya karena Allah, bukan karena ingin bertemu Rasul dalam mimpi. Jika pun memang ditakdirkan Allah bisa bertemu Rasul dalam mimpi, maka sesungguhnya itu adalah hak Allah dan di luar kemampuan kita sebagai hamba yang hina.
Jika dalam mimpi saja Rasul begitu didambakan, apalagi bisa benar-benar bersamanya di surga Allah nanti.
Semoga Allah mempertemukan kita dengan Rasulullah dalam naungan keridhaanNya.. Aamiin