KabarMakkah.Com – Sosok yang menjadi sumber utama inspirasi dan motivasi bagi umat Islam adalah Rasulullah SAW. Betapa tidak, beliau merupakan sosok yang memberikan contoh teladan yang sudah mendapatkan jaminan untuk menangani sejumlah permasalahan dalam kehidupan ini. Hampir semua yang Rasulullah lakukan wajib dicontoh dan dijadikan teladan.
Tak hanya menjadi seorang Rasul, ia juga menjadi seorang guru yang mengajarkan berbagai kebaikan dan ketauhidan. Bagaimana cara Rasulullah dalam mengajar para kaum muslimin jaman dahulu? Berikut adalah beberapa caranya.
1. Mengajar Dengan Keteladanan
Yang dilakukan oleh Rasulullah dalam memahamkan ilmu agama bukan semata-mata hanya menyampaikan saja. Akan tetapi beliau juga menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya jika Rasulullah menganjurkan umatnya untuk berdisiplin dan tepat waktu, beliau pun akan selalu tepat waktu dan berdisiplin.
Dengan memberikan pengajaran melalui metode contoh dan keteladanan, pemahaman dan keilmuan akan menjadi lebih praktis tanpa harus dipusingkan secara teori.
Jadi bisa dibilang, Rasulullah merupakan sosok yang sedikit bicara banyak bekerja atau beraksi.
2. Rasul Sosok Yang Tak Pernah Berhenti Belajar
Meski telah mendapatkan gelar Rasul, beliau tidak pernah merasa dirinya harus berhenti belajar. Justru setelah kenabiannya, beliau lebih banyak belajar dan menggali ilmu yang mendukung dakwahnya untuk memajukan Islam.
3. Metode Belajar Dengan Cerita
Untuk memberikan pemahaman kepada umatnya, Rasulullah menggunakan juga metode cerita dengan menceritakan berbagai kisah umat terdahulu yang bisa menjadi ibrah bagi umat Rasulullah. Cerita yang disampaikan sangat variatif mulai dari kisah orang-orang bertakwa hingga kisah orang durhaka.
Tak salah jika Rasulullah menjadi sosok guru yang menginspirasi dan memotivasi umatnya atau sahabatnya untuk menjadi manusia yang lebih bijak.
4. Metode Pengajaran Melalui Dialog
Beberapa kali Rasulullah pernah ditanya oleh sahabatnya berkaitan dengan amalan ataupun yang lainnya. Namun saat ditanya, Rasulullah SAW diam sejenak dan tidak langsung menjawab pertanyaan tersebut. Beliau ingin agar sahabat yang bertanya ikut memikirkan jawaban dan menganalisa pertanyaan yang disampaikan.
Dengan kata lain, Rasulullah mencoba untuk merangsang daya pikir para sahabat berkaitan dengan suatu masalah tertentu menurut pandangan mereka masing-masing sehingga terjadi dialog terbuka yang saling membuka wawasan.
Setelah itu barulah Rasul menjawabnya berdasarkan dari wahyu ataupun hikmah yang diberikan kepadanya.
5. Memberi Pengajaran Lewat Penggambaran
Dalam keilmuan agama Islam, terdapat pula pembelajaran yang cukup sulit sehingga Rasul pun melakukan penggambaran untuk lebih memahamkan para sahabatnya.
Kemampuan para sahabatnya memang berbeda-beda sehingga metode yang disampaikannya pun berbeda juga. Dengan demikian para sahabat bisa mengerti atas apa yang diterangkan oleh Rasulullah SAW.
Metode pembelajaran ala Rasulullah ini mudah-mudahan bisa menjadi solusi bagi para orang tua, Ustadz ataupun Ustadzah yang ingin agar anak didiknya mampu memahami apa yang disampaikan dalam proses pembelajaran. Sehingga nantinya bisa diterapkan dan diamalkan secara terus menerus yang berbuah pahala yang tak pernah berhenti mengalir.
Tak hanya menjadi seorang Rasul, ia juga menjadi seorang guru yang mengajarkan berbagai kebaikan dan ketauhidan. Bagaimana cara Rasulullah dalam mengajar para kaum muslimin jaman dahulu? Berikut adalah beberapa caranya.
Ilustrasi mengajar ala Rasulullah |
Yang dilakukan oleh Rasulullah dalam memahamkan ilmu agama bukan semata-mata hanya menyampaikan saja. Akan tetapi beliau juga menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya jika Rasulullah menganjurkan umatnya untuk berdisiplin dan tepat waktu, beliau pun akan selalu tepat waktu dan berdisiplin.
Dengan memberikan pengajaran melalui metode contoh dan keteladanan, pemahaman dan keilmuan akan menjadi lebih praktis tanpa harus dipusingkan secara teori.
Jadi bisa dibilang, Rasulullah merupakan sosok yang sedikit bicara banyak bekerja atau beraksi.
2. Rasul Sosok Yang Tak Pernah Berhenti Belajar
Meski telah mendapatkan gelar Rasul, beliau tidak pernah merasa dirinya harus berhenti belajar. Justru setelah kenabiannya, beliau lebih banyak belajar dan menggali ilmu yang mendukung dakwahnya untuk memajukan Islam.
3. Metode Belajar Dengan Cerita
Untuk memberikan pemahaman kepada umatnya, Rasulullah menggunakan juga metode cerita dengan menceritakan berbagai kisah umat terdahulu yang bisa menjadi ibrah bagi umat Rasulullah. Cerita yang disampaikan sangat variatif mulai dari kisah orang-orang bertakwa hingga kisah orang durhaka.
Tak salah jika Rasulullah menjadi sosok guru yang menginspirasi dan memotivasi umatnya atau sahabatnya untuk menjadi manusia yang lebih bijak.
4. Metode Pengajaran Melalui Dialog
Beberapa kali Rasulullah pernah ditanya oleh sahabatnya berkaitan dengan amalan ataupun yang lainnya. Namun saat ditanya, Rasulullah SAW diam sejenak dan tidak langsung menjawab pertanyaan tersebut. Beliau ingin agar sahabat yang bertanya ikut memikirkan jawaban dan menganalisa pertanyaan yang disampaikan.
Dengan kata lain, Rasulullah mencoba untuk merangsang daya pikir para sahabat berkaitan dengan suatu masalah tertentu menurut pandangan mereka masing-masing sehingga terjadi dialog terbuka yang saling membuka wawasan.
Setelah itu barulah Rasul menjawabnya berdasarkan dari wahyu ataupun hikmah yang diberikan kepadanya.
5. Memberi Pengajaran Lewat Penggambaran
Dalam keilmuan agama Islam, terdapat pula pembelajaran yang cukup sulit sehingga Rasul pun melakukan penggambaran untuk lebih memahamkan para sahabatnya.
Kemampuan para sahabatnya memang berbeda-beda sehingga metode yang disampaikannya pun berbeda juga. Dengan demikian para sahabat bisa mengerti atas apa yang diterangkan oleh Rasulullah SAW.
Metode pembelajaran ala Rasulullah ini mudah-mudahan bisa menjadi solusi bagi para orang tua, Ustadz ataupun Ustadzah yang ingin agar anak didiknya mampu memahami apa yang disampaikan dalam proses pembelajaran. Sehingga nantinya bisa diterapkan dan diamalkan secara terus menerus yang berbuah pahala yang tak pernah berhenti mengalir.