KabarMakkah.Com – Memiliki suami idaman merupakan sebuah hal yang patut diperjuangkan oleh muslimah maupun orangtua wanita muslimah tersebut. Memiliki suami idaman berarti memiliki sosok imam keluarga yang dimana akhlak, kecerdasan dan kebersihan hatinya seimbang.
Saat ini sosok seperti itu sangat sulit didapatkan dan masyarakat mulai mengalami pergeseran mengenai makna dari kriteria suami idaman. Masyarakat luas lebih mengedepankan pada segi fisik, keturunan maupun pekerjaannya dalam memilih suami yang ideal. Meski begitu, bukan hanya itu saja yang menjadikan seorang suami pantas disebut sebagai suami idaman.
Menurut Drs Muhammad Thalib dalam buku karya yang berjudul “Menuju Pernikahan Islami”, ada beberapa kriteria seorang suami idaman berdasarkan Al Quran dan Assunnah seperti dibawah ini,
1. Menganut Agama Islam
Poin yang pertama ini tidak bisa tawar menawar lagi dan seorang wanita muslimah harus dengan tegas memiliki pasangan hidup yang beragama Islam. Amat haram hukumnya seorang muslimah dinikahi oleh laki-laki yang non muslim dan pernikahannya dianggap tidak sah menurut Islam. Sehingga dengan kata lain, hubungan suami istri yang mereka lakukan dianggap sebagai zina dan haram hukumnya.
2. Taat Dalam Beragama Dan Memiliki Akhlak Yang Mulia
Islam menyeimbangkan antara agama dengan akhlak sehingga tidaklah seorang suami memiliki ilmu agama yang tinggi jika akhlaknya buruk. Akhlak akan selalu selaras dengan ketaatan sehingga jika seorang suami taat dalam beragama, sudah dipastikan akhlaknya akan baik pula.
3. Teguh Dalam Menjauhi Maksiat
Melakukan perbuatan maksiat menjadi pintu dari kegagalan hidup. Ia tak akan pernah merasakan kebahagiaan yang hakiki selama masih menjalankan perbuatan tersebut. Harta benda yang dimiliki hanya merupakan istidraj sehingga orang tersebut akan terlena dalam maksiat hingga akhir hayatnya.
Suami yang baik dan idaman bukanlah seorang suami yang mendukung dalam kemaksiatan ataupun pelaku kemaksiatan. Justru ia menjadi seseorang yang memerangi perbuatan tersebut untuk menjaga dirinya, keluarganya maupun masyarakat di tempat tinggalnya. Ia pun tak akan suka jika melihat keluarganya melakukan perbuatan yang dilarang oleh agama entah itu besar ataupun kecil.
4. Semangat Jihad Yang Tinggi
Maksud dari semangat berjihad disini adalah bagaimana dalam masa hidupnya, seorang suami akan terus menerus menerapkan kehidupan yang islami dan memperjuangkan agama Islam. Ia akan menjadi pembela kebenaran dan berada di garis terdepan saat orang lain enggan untuk memperjuangkan Islam.
Jadi jika seorang laki-laki yang lemah Islamnya tengah melamar Anda ataupun anak gadis Anda, lebih baik tolak karena bukannya memimpin keluarga dalam jalur yang benar, justru Anda ataupun anak Anda terjerumus dalam kehidupan yang tidak diridhai Allah.
5. Suami Berasal Dari Keluarga Shalih
Meneliti keturunan dalam Islam juga disarankan untuk memilih suami yang tepat. Akan tetapi bukan dilihat dari asal suami yang berstrata ningrat yang dimaksud disini, justru yang harus dijadikan patokan adalah apakah calon suami tersebut berasal dari keluarga yang shalih atau tidak. Ilmu ataupun sikap yang ada pada diri seorang calon suami merupakan hasil didikan keluarganya dari sejak kecil hingga besar sehingga pantaslah jika memilih suami haruslah dari keturunan keluarga yang shalih.
Sebaliknya jika memilih suami dengan latar belakang keluarga yang tidak shalih bisa mengakibatkan seorang wanita muslimah akan terbawa arus kemaksiatan yang dilakukan suami ataupun akan jauh dari nilai agama. Namun tidak sedikit pula terdapat seorang calon suami yang shalih meski berasal dari keluarga yang urakan sehingga hal ini perlu disikapi dengan bijak.
6. Taat Pada Orang Tua
Seorang suami idaman merupakan suami yang taat terhadap kedua orang tuanya. Bagaimana mungkin seorang suami akan membahagiakan istrinya jika terhadap kedua orang tuanya saja ia durhaka? Sesungguhnya manusia pertama yang wajib diperlakukan dengan baik tak lain adalah orang tua yang membesarkannya.
Lihatlah dahulu apakah calon suami merupakan seseorang yang menyayangi kedua orang tuanya terutama ibunya. Jika memang benar, pantaslah ia disebut sebagai suami idaman.
7. Telah Mandiri Secara Ekonomi
Mengarungi sebuah rumah tangga tak selalu dinilai dengan uang. Ada banyak hal yang menjadi permasalahan dan mesti diurusi. Namun roda kehidupan yang terus berputar menjadi uang sebagai penopang yang mesti ada meski dalam kapasitas yang minimal.
Lelaki muslim yang mandiri secara ekonomi merupakan sosok idaman yang pantas dijadikan sebagai suami. Tolaklah calon suami yang hanya menggerogoti dan menikmati kekayaan orang tuanya saja tanpa merasa bertanggung jawab terhadap dirinya dan keluarganya kelak.
8. Memiliki Pemahaman Agama Yang Setara Atau Lebih Baik
Rumah tangga dibangun dengan pondasi ilmu agama dan dunia. Ilmu agama merupakan hal yang tidak bisa ditawar lagi mengingat peran seorang suami yang menjadi imam keluarga. Pastikan memilih suami yang memiliki pemahaman agama yang bagus ataupun memiliki semangat untuk memperbaiki diri.
9. Berjiwa Pemimpin
Sudah digariskan oleh Allah bahwa seorang laki-laki merupakan pemimpin dikarenakan nafkah dan kekuatannya dalam melindungi istri dan anaknya. Seorang suami idaman akan terus menjaga dirinya dari kepemimpinan yang syar’i agar dirinya dan istri maupun anak-anaknya bisa selamat dan bahagia di dunia hingga akhirat.
Laki-laki juga harus mampu mengambil keputusan yang tepat dalam menjalani kehidupan rumah tangga sehingga nantinya ia akan dihargai oleh istri maupun anak-anaknya.
10. Tanggung Jawab
Suami yang menjadi idaman adalah suami yang tidak membiarkan dirinya menikmati hasil jerih payah sang istri, sementara istrinya bersusah payah membanting tulang untuk mencari nafkah. Justru ia akan sedaya upaya bertanggung jawab atas kapal yang ia nahkodai agar sesuai dalam jalur yang Allah syariatkan.
11. Bersikap Adil
Seorang suami yang adil akan menciptakan kondisi keluarga yang harmonis. Adil disini mencakup segala hal mulai dari adil dalam bersikap, bertutur kata maupun dalam memberikan nafkah sehingga tidak ada yang namanya kedzaliman dalam rumah tangga.
Suami idaman akan adil dan tidak mendzalimi istrinya. Ia tahu bahwa dengan bersikap adil akan menghantarkannya pada jalan ketakwaan.
12. Berkepribadian Lembut
Dengan memiliki sifat lemah lembut membuat suasana rumah menjadi positif. Suami yang bertutur kata lembut akan menjadikan kebahagiaan bagi anak dan istrinya. Begitupun dalam bertingkah laku yang jika dilakukan dengan lembut akan sangat didambakan oleh seluruh anggota yang ada dalam keluarga.
Seorang suami yang lembut tidak akan mudah berlaku kasar pada anak dan istrinya karena ia tahu bahwa hal tersebut bertentangan dengan dirinya dan juga agama. Semakin mempesonalah kepribadiannya manakala sikap lemah lembutnya bernilai pahala yang besar.
13. Dermawan
Janganlah mencari suami yang kikir namun carilah yang dermawan. Sifat yang dermawan membuat suami akan sedaya upaya memenuhi kebutuhan yang layak pada anak dan istrinya. Suami yang seperti itu akan berlaku adil dan tidak mendzalimi keluarganya karena tahu perkembangan harga kebutuhan pokok yang terus melonjak.
Jika penghasilannya tidak mencukupi, ia akan berkomunikasi dengan istrinya bagaimana agar kebutuhan yang besar bisa tercukupi dengan rezeki yang telah Allah atur.
14. Memiliki Syahwat Yang Sehat
Dalam berumah tangga, syahwat atau kebutuhan biologis bisa disalurkan secara halal. Memang karena kebutuhan tersebut merupakan fitrah yang harus dipenuhi oleh setiap manusia. Seorang wanita muslimah harus memilih pasangan yang sehat secara syahwat karena muslimah tidak memiliki kesempatan untuk menambah jumlah suami jika nantinya suaminya tidak bisa memenuhi kebutuhan biologisnya.
Berbeda dengan suami yang bisa menambah jumlah istrinya jika memang istri yang pertama tidak bisa memenuhi kebutuhan biologis suami hingga keempat kalinya tanpa perlu menceraikan istri yang pertama.
Meski memiliki hak untuk mengajukan perceraian, namun bersabar merupakan jalan yang terbaik sembari mencari pengobatan yang membuat suaminya tangguh kembali.
15. Suka Berketurunan Dan Subur
Rasulullah SAW sangat membanggakan umatnya yang banyak di akhirat kelak sehingga pilihlah suami yang suka "buat anak". Jika hanya memiliki syahwat yang sehat saja namun tidak menyukai keturunan yang banyak, maka kebutuhan biologisnya hanya memenuhi keinginan setan dan memiliki sikap yang tidak bertanggung jawab atau hanya ingin merasakan enaknya saja.
Suka berketurunan merupakan pembeda agama islam dibandingkan dengan yang lainnya yang membebaskan umatnya untuk hidup tanpa pasangan ataupun anak sehingga untuk memenuhi kebutuhannya bisa dilakukan dengan berzina ataupun melakukan hubungan sesama jenis.
Jadi sudahkah 15 kriteria suami idaman ini ada pada calon suami Anda yang sekarang? Jika belum semuanya, cobalah untuk mendiskusikannya agar kehidupan rumah tangga nantinya tidak berakhir dengan kehancuran.
Saat ini sosok seperti itu sangat sulit didapatkan dan masyarakat mulai mengalami pergeseran mengenai makna dari kriteria suami idaman. Masyarakat luas lebih mengedepankan pada segi fisik, keturunan maupun pekerjaannya dalam memilih suami yang ideal. Meski begitu, bukan hanya itu saja yang menjadikan seorang suami pantas disebut sebagai suami idaman.
Menurut Drs Muhammad Thalib dalam buku karya yang berjudul “Menuju Pernikahan Islami”, ada beberapa kriteria seorang suami idaman berdasarkan Al Quran dan Assunnah seperti dibawah ini,
1. Menganut Agama Islam
Poin yang pertama ini tidak bisa tawar menawar lagi dan seorang wanita muslimah harus dengan tegas memiliki pasangan hidup yang beragama Islam. Amat haram hukumnya seorang muslimah dinikahi oleh laki-laki yang non muslim dan pernikahannya dianggap tidak sah menurut Islam. Sehingga dengan kata lain, hubungan suami istri yang mereka lakukan dianggap sebagai zina dan haram hukumnya.
2. Taat Dalam Beragama Dan Memiliki Akhlak Yang Mulia
Islam menyeimbangkan antara agama dengan akhlak sehingga tidaklah seorang suami memiliki ilmu agama yang tinggi jika akhlaknya buruk. Akhlak akan selalu selaras dengan ketaatan sehingga jika seorang suami taat dalam beragama, sudah dipastikan akhlaknya akan baik pula.
3. Teguh Dalam Menjauhi Maksiat
Melakukan perbuatan maksiat menjadi pintu dari kegagalan hidup. Ia tak akan pernah merasakan kebahagiaan yang hakiki selama masih menjalankan perbuatan tersebut. Harta benda yang dimiliki hanya merupakan istidraj sehingga orang tersebut akan terlena dalam maksiat hingga akhir hayatnya.
Suami yang baik dan idaman bukanlah seorang suami yang mendukung dalam kemaksiatan ataupun pelaku kemaksiatan. Justru ia menjadi seseorang yang memerangi perbuatan tersebut untuk menjaga dirinya, keluarganya maupun masyarakat di tempat tinggalnya. Ia pun tak akan suka jika melihat keluarganya melakukan perbuatan yang dilarang oleh agama entah itu besar ataupun kecil.
4. Semangat Jihad Yang Tinggi
Maksud dari semangat berjihad disini adalah bagaimana dalam masa hidupnya, seorang suami akan terus menerus menerapkan kehidupan yang islami dan memperjuangkan agama Islam. Ia akan menjadi pembela kebenaran dan berada di garis terdepan saat orang lain enggan untuk memperjuangkan Islam.
Jadi jika seorang laki-laki yang lemah Islamnya tengah melamar Anda ataupun anak gadis Anda, lebih baik tolak karena bukannya memimpin keluarga dalam jalur yang benar, justru Anda ataupun anak Anda terjerumus dalam kehidupan yang tidak diridhai Allah.
5. Suami Berasal Dari Keluarga Shalih
Meneliti keturunan dalam Islam juga disarankan untuk memilih suami yang tepat. Akan tetapi bukan dilihat dari asal suami yang berstrata ningrat yang dimaksud disini, justru yang harus dijadikan patokan adalah apakah calon suami tersebut berasal dari keluarga yang shalih atau tidak. Ilmu ataupun sikap yang ada pada diri seorang calon suami merupakan hasil didikan keluarganya dari sejak kecil hingga besar sehingga pantaslah jika memilih suami haruslah dari keturunan keluarga yang shalih.
Sebaliknya jika memilih suami dengan latar belakang keluarga yang tidak shalih bisa mengakibatkan seorang wanita muslimah akan terbawa arus kemaksiatan yang dilakukan suami ataupun akan jauh dari nilai agama. Namun tidak sedikit pula terdapat seorang calon suami yang shalih meski berasal dari keluarga yang urakan sehingga hal ini perlu disikapi dengan bijak.
6. Taat Pada Orang Tua
Seorang suami idaman merupakan suami yang taat terhadap kedua orang tuanya. Bagaimana mungkin seorang suami akan membahagiakan istrinya jika terhadap kedua orang tuanya saja ia durhaka? Sesungguhnya manusia pertama yang wajib diperlakukan dengan baik tak lain adalah orang tua yang membesarkannya.
Lihatlah dahulu apakah calon suami merupakan seseorang yang menyayangi kedua orang tuanya terutama ibunya. Jika memang benar, pantaslah ia disebut sebagai suami idaman.
7. Telah Mandiri Secara Ekonomi
Mengarungi sebuah rumah tangga tak selalu dinilai dengan uang. Ada banyak hal yang menjadi permasalahan dan mesti diurusi. Namun roda kehidupan yang terus berputar menjadi uang sebagai penopang yang mesti ada meski dalam kapasitas yang minimal.
Lelaki muslim yang mandiri secara ekonomi merupakan sosok idaman yang pantas dijadikan sebagai suami. Tolaklah calon suami yang hanya menggerogoti dan menikmati kekayaan orang tuanya saja tanpa merasa bertanggung jawab terhadap dirinya dan keluarganya kelak.
8. Memiliki Pemahaman Agama Yang Setara Atau Lebih Baik
Rumah tangga dibangun dengan pondasi ilmu agama dan dunia. Ilmu agama merupakan hal yang tidak bisa ditawar lagi mengingat peran seorang suami yang menjadi imam keluarga. Pastikan memilih suami yang memiliki pemahaman agama yang bagus ataupun memiliki semangat untuk memperbaiki diri.
9. Berjiwa Pemimpin
Sudah digariskan oleh Allah bahwa seorang laki-laki merupakan pemimpin dikarenakan nafkah dan kekuatannya dalam melindungi istri dan anaknya. Seorang suami idaman akan terus menjaga dirinya dari kepemimpinan yang syar’i agar dirinya dan istri maupun anak-anaknya bisa selamat dan bahagia di dunia hingga akhirat.
Laki-laki juga harus mampu mengambil keputusan yang tepat dalam menjalani kehidupan rumah tangga sehingga nantinya ia akan dihargai oleh istri maupun anak-anaknya.
10. Tanggung Jawab
Suami yang menjadi idaman adalah suami yang tidak membiarkan dirinya menikmati hasil jerih payah sang istri, sementara istrinya bersusah payah membanting tulang untuk mencari nafkah. Justru ia akan sedaya upaya bertanggung jawab atas kapal yang ia nahkodai agar sesuai dalam jalur yang Allah syariatkan.
11. Bersikap Adil
Seorang suami yang adil akan menciptakan kondisi keluarga yang harmonis. Adil disini mencakup segala hal mulai dari adil dalam bersikap, bertutur kata maupun dalam memberikan nafkah sehingga tidak ada yang namanya kedzaliman dalam rumah tangga.
Suami idaman akan adil dan tidak mendzalimi istrinya. Ia tahu bahwa dengan bersikap adil akan menghantarkannya pada jalan ketakwaan.
12. Berkepribadian Lembut
Dengan memiliki sifat lemah lembut membuat suasana rumah menjadi positif. Suami yang bertutur kata lembut akan menjadikan kebahagiaan bagi anak dan istrinya. Begitupun dalam bertingkah laku yang jika dilakukan dengan lembut akan sangat didambakan oleh seluruh anggota yang ada dalam keluarga.
Seorang suami yang lembut tidak akan mudah berlaku kasar pada anak dan istrinya karena ia tahu bahwa hal tersebut bertentangan dengan dirinya dan juga agama. Semakin mempesonalah kepribadiannya manakala sikap lemah lembutnya bernilai pahala yang besar.
13. Dermawan
Janganlah mencari suami yang kikir namun carilah yang dermawan. Sifat yang dermawan membuat suami akan sedaya upaya memenuhi kebutuhan yang layak pada anak dan istrinya. Suami yang seperti itu akan berlaku adil dan tidak mendzalimi keluarganya karena tahu perkembangan harga kebutuhan pokok yang terus melonjak.
Jika penghasilannya tidak mencukupi, ia akan berkomunikasi dengan istrinya bagaimana agar kebutuhan yang besar bisa tercukupi dengan rezeki yang telah Allah atur.
14. Memiliki Syahwat Yang Sehat
Dalam berumah tangga, syahwat atau kebutuhan biologis bisa disalurkan secara halal. Memang karena kebutuhan tersebut merupakan fitrah yang harus dipenuhi oleh setiap manusia. Seorang wanita muslimah harus memilih pasangan yang sehat secara syahwat karena muslimah tidak memiliki kesempatan untuk menambah jumlah suami jika nantinya suaminya tidak bisa memenuhi kebutuhan biologisnya.
Berbeda dengan suami yang bisa menambah jumlah istrinya jika memang istri yang pertama tidak bisa memenuhi kebutuhan biologis suami hingga keempat kalinya tanpa perlu menceraikan istri yang pertama.
Meski memiliki hak untuk mengajukan perceraian, namun bersabar merupakan jalan yang terbaik sembari mencari pengobatan yang membuat suaminya tangguh kembali.
15. Suka Berketurunan Dan Subur
Rasulullah SAW sangat membanggakan umatnya yang banyak di akhirat kelak sehingga pilihlah suami yang suka "buat anak". Jika hanya memiliki syahwat yang sehat saja namun tidak menyukai keturunan yang banyak, maka kebutuhan biologisnya hanya memenuhi keinginan setan dan memiliki sikap yang tidak bertanggung jawab atau hanya ingin merasakan enaknya saja.
Suka berketurunan merupakan pembeda agama islam dibandingkan dengan yang lainnya yang membebaskan umatnya untuk hidup tanpa pasangan ataupun anak sehingga untuk memenuhi kebutuhannya bisa dilakukan dengan berzina ataupun melakukan hubungan sesama jenis.
Jadi sudahkah 15 kriteria suami idaman ini ada pada calon suami Anda yang sekarang? Jika belum semuanya, cobalah untuk mendiskusikannya agar kehidupan rumah tangga nantinya tidak berakhir dengan kehancuran.