Alkisah, ada segerombolan perampok yang pekerjaannya merampok kafilah yang lewat. Ketika malam tiba, setelah mendapatkan hasil rampokan, mereka mencari rumah untuk menginap. Tibalah para perampok itu pada sebuah rumah di tepi hutan dan berkata kepada pemilik rumah: “Kami adalah rombongan yang akan berjihad di jalan Allah, kami kemalaman dan bermaksud menginap di rumahmu”.
Pemilik rumah kemudian segera membuka pintu, menyambut mereka dan melayani mereka dengan baik. Hal itu dilakukan semata untuk memuliakan tamu dan mengharapkan berkah Allah dari tamunya itu. Pemilik rumah memiliki seorang istri dan anak laki-laki yang lumpuh tidak dapat tegak berdiri.
Setelah menjamu rombongan perampok yang dikiranya tamu kehormatan itu, ia membereskan sisa jamuan dan sisa air kebelakang dan berkata kepada istrinya: “Basuhlah kaki anak kita dengan air ini, siapa tahu dia bisa sembuh dengan keberkahan tamu tamu kita yang berjuang dijalan Allah”.
Si Istri pun melaksanakan perintah suaminya. Besok paginya. kelompok perampok itu keluar menuju suatu tempat dan petang harinya mereka memutuskan untuk kembali kerumah itu. Ketika mereka masuk, mereka heran melihat anak yang kemarin dilihat lumpuh sekarang sudah normal dan bisa berjalan tegak.
Merekapun segera bertanya kepada pemilik rumah: "Apakah itu anakmu yang kemarin dalam keadaan lumpuh?. Ya kemarin aku mengambil sisa air bekas kalian, lalu aku membasuhkannya ke kaki anakku, sehingga atas perkenanNya anakku diberi kesembuhan karena berkah kalian". jawab pemilik rumah.
Mendengar penjelasan si pemilik rumah, seketika rombongan perampok menangis dan berkata.
“Ketahuilah bahwa kami bukan orang yang sedang berjihad di jalan Allah, tetapi kami ini perampok yang selalu mengganggu para kafilah di wilayah ini”.
Lanjutnya : “Kami menangis, karena walau kami perampok, Allah tetap memberikan keberkahan kepada kami dan dapat menyembuhkan anakmu dengan keikhlasan niatmu menjamu kami dan baiknya sangkamu kepada kami. Oleh karena itu, sekarang kami bertaubat.
Maka bertaubatlah para perampok tersebut. Dan sejak saat itu mereka berjihad di jalan Allah sampai meninggal dunia.
Wallahu A'lam
Sumber: perkarahati.wordpress.com
Pemilik rumah kemudian segera membuka pintu, menyambut mereka dan melayani mereka dengan baik. Hal itu dilakukan semata untuk memuliakan tamu dan mengharapkan berkah Allah dari tamunya itu. Pemilik rumah memiliki seorang istri dan anak laki-laki yang lumpuh tidak dapat tegak berdiri.
Setelah menjamu rombongan perampok yang dikiranya tamu kehormatan itu, ia membereskan sisa jamuan dan sisa air kebelakang dan berkata kepada istrinya: “Basuhlah kaki anak kita dengan air ini, siapa tahu dia bisa sembuh dengan keberkahan tamu tamu kita yang berjuang dijalan Allah”.
Si Istri pun melaksanakan perintah suaminya. Besok paginya. kelompok perampok itu keluar menuju suatu tempat dan petang harinya mereka memutuskan untuk kembali kerumah itu. Ketika mereka masuk, mereka heran melihat anak yang kemarin dilihat lumpuh sekarang sudah normal dan bisa berjalan tegak.
Merekapun segera bertanya kepada pemilik rumah: "Apakah itu anakmu yang kemarin dalam keadaan lumpuh?. Ya kemarin aku mengambil sisa air bekas kalian, lalu aku membasuhkannya ke kaki anakku, sehingga atas perkenanNya anakku diberi kesembuhan karena berkah kalian". jawab pemilik rumah.
Mendengar penjelasan si pemilik rumah, seketika rombongan perampok menangis dan berkata.
“Ketahuilah bahwa kami bukan orang yang sedang berjihad di jalan Allah, tetapi kami ini perampok yang selalu mengganggu para kafilah di wilayah ini”.
Lanjutnya : “Kami menangis, karena walau kami perampok, Allah tetap memberikan keberkahan kepada kami dan dapat menyembuhkan anakmu dengan keikhlasan niatmu menjamu kami dan baiknya sangkamu kepada kami. Oleh karena itu, sekarang kami bertaubat.
Maka bertaubatlah para perampok tersebut. Dan sejak saat itu mereka berjihad di jalan Allah sampai meninggal dunia.
Wallahu A'lam
Sumber: perkarahati.wordpress.com