KabarMakkah.Com -Masih ingat dengan misteri Alqur'an raksasa yang dianggap gaib karena konon dikabarkan jatuh mendadak ketika sedang digelar istighotsah di Sidoarjo? Asal usul Alqur'an yang misterius itu akhirnya terungkap.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sidoarjo telah menegaskan bahwa Alquran Raksasa itu tidak jatuh dari langit. Cerita tersebut hanya karangan Anang Asriyanto, si penemu Alquran raksasa.
Ketua MUI Sidoarjo Usman Bahri mengatakan pelaku mengakui semua perbuatannya bahwa keberadaan Alquran bukan fenomena gaib, bukan turun dari langit. "Sengaja diatur agar seperti kejadian tidak biasa"
Awalnya, Anang mengklaim Alquran dengan berat dua kwintal, panjang dua meter serta lebar dua meter tersebut tiba-tiba muncul di dalam kamarnya. Ia mengaku tidak tahu siapa yang telah menaruh Alquran itu di kamar.
Untuk meyakinkan masyarakat, Anang mengatakan kertas Alquran itu disebut-sebut berbau wangi. Wanginya seperti minyak wangi yang ada pada kain penutup Ka'bah (Kiswah).
"Banyak orang yang mengatakan seperti itu (wangi Kabah), terutama orang yang sudah melaksanakan ibadah haji," tutur Anang Asriyanto.
Dia berharap dengan ditemukannya kitab suci Alquran raksasa ini, bisa membawa berkah bagi kepentingan masyarakat banyak dalam mensyiarkan agama Islam.
Setelah penemuan tersebut, MUI Sidoarjo turun tangan. kemudian Alquran tersebut diamankan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) setempat agar tidak menimbulkan praduga yang aneh-aneh di kalangan masyarakat.
Setelah diinterogasi oleh MUI Anang mengaku membeli Alquran raksasa itu dari warga Cangkring, kecamatan Candi seharga Rp 42 Juta. Selanjutnya Alqur'an itu dijatuhkan pada saat acara istighosah sedang digelar di samping rumah Anang.
Dan kabar yang terbaru sekarang akhirnya Majelis Ulama Indonesia memutuskan untuk membakar Alquran tersebut. Sebelumnya mereka telah melakukan pertemuan bersama para ulama, perwakilan pemerintah daerah dan pelaku atau pemilik rumah Anang Asriyansah.
Dari hasil rapat, semuanya sepakat Alquran itu dimusnahkan. Karena ditemukan banyak kesalahan kalimat dan harokat, juga penyusunan juz. Selain itu agar tidak menimbulkan kemusyrikan.
Kesepakatan untuk membakar Alquran raksasa tersebut juga disetujui oleh Forum Pimpinan Kabupaten Sidoarjo, Komandan Rayon Militer Sidoarjo, Kepala Kepolisian Sektor Porong Sidoarjo, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Sidoarjo dan para huffadz yang telah meneliti keshahihan Alqur'an tersebut.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sidoarjo telah menegaskan bahwa Alquran Raksasa itu tidak jatuh dari langit. Cerita tersebut hanya karangan Anang Asriyanto, si penemu Alquran raksasa.
Alqur'an Raksasa - ANTARA/Suryanto |
Ketua MUI Sidoarjo Usman Bahri mengatakan pelaku mengakui semua perbuatannya bahwa keberadaan Alquran bukan fenomena gaib, bukan turun dari langit. "Sengaja diatur agar seperti kejadian tidak biasa"
Awalnya, Anang mengklaim Alquran dengan berat dua kwintal, panjang dua meter serta lebar dua meter tersebut tiba-tiba muncul di dalam kamarnya. Ia mengaku tidak tahu siapa yang telah menaruh Alquran itu di kamar.
Alquran raksasa panjang dua meter serta lebar dua meter |
Untuk meyakinkan masyarakat, Anang mengatakan kertas Alquran itu disebut-sebut berbau wangi. Wanginya seperti minyak wangi yang ada pada kain penutup Ka'bah (Kiswah).
"Banyak orang yang mengatakan seperti itu (wangi Kabah), terutama orang yang sudah melaksanakan ibadah haji," tutur Anang Asriyanto.
Dia berharap dengan ditemukannya kitab suci Alquran raksasa ini, bisa membawa berkah bagi kepentingan masyarakat banyak dalam mensyiarkan agama Islam.
Setelah penemuan tersebut, MUI Sidoarjo turun tangan. kemudian Alquran tersebut diamankan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) setempat agar tidak menimbulkan praduga yang aneh-aneh di kalangan masyarakat.
Setelah diinterogasi oleh MUI Anang mengaku membeli Alquran raksasa itu dari warga Cangkring, kecamatan Candi seharga Rp 42 Juta. Selanjutnya Alqur'an itu dijatuhkan pada saat acara istighosah sedang digelar di samping rumah Anang.
Pentashih sedang menunjukkan kesalahan Alquran raksasa tersebut - ANTARA/Suryanto |
Dan kabar yang terbaru sekarang akhirnya Majelis Ulama Indonesia memutuskan untuk membakar Alquran tersebut. Sebelumnya mereka telah melakukan pertemuan bersama para ulama, perwakilan pemerintah daerah dan pelaku atau pemilik rumah Anang Asriyansah.
Dari hasil rapat, semuanya sepakat Alquran itu dimusnahkan. Karena ditemukan banyak kesalahan kalimat dan harokat, juga penyusunan juz. Selain itu agar tidak menimbulkan kemusyrikan.
Kesepakatan untuk membakar Alquran raksasa tersebut juga disetujui oleh Forum Pimpinan Kabupaten Sidoarjo, Komandan Rayon Militer Sidoarjo, Kepala Kepolisian Sektor Porong Sidoarjo, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Sidoarjo dan para huffadz yang telah meneliti keshahihan Alqur'an tersebut.